Anak-anak Sigi butuh trauma healing pasca gempa
Merdeka.com - Satgas Bencana Pemprov DKI ikut menyalurkan bantuan logistik dan penanganan trauma healing di Desa Soulowe, Sigi, Sulawesi Tengah. Warga mengapresiasi lantaran baru pertama kali ada upaya pemulihan mental di sana. Hal itu diungkapkan salah satu warga Sigi, Nasbudin. Anak-anak dan lansia di kawasan tersebut masih diliputi trauma.
"Kami senang sekali ada bantu hibur-hibur. Belum ada sebelumnya. Warga sangat butuh terutama anak-anak. Mereka selalu banyak menangis karena gempa ini," tutur Nasbudin saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Minggu (14/10).
Menurut pria berusia 50 tahun itu, masyarakat Sigi mendapat banyak bantuan logistik dari berbagai instansi. Mulai dari pemerintah hingga lembaga tertentu.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Bagaimana membantu anak mengatasi trauma? Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
-
Siapa yang bisa membantu anak mengatasi trauma? Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
-
Bagaimana orang dengan trauma bereaksi terhadap situasi traumatis? Mereka dapat merasakan perasaan takut, cemas, marah, atau kesedihan yang berlebihan dan sulit dikendalikan.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Apa itu pemulihan emosional? Pemulihan emosional merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menyembuhkan kondisi mental dan emosional seseorang setelah menghadapi trauma atau masa-masa yang sulit.
"Untuk air bersih kita upayakan sendiri dan bisa dapat dari menggali. Kita butuh makanan ya, dan pakaian juga," jelas dia.
Mereka berharap bisa segera menyekolahkan kembali anak-anak. "Tolong diperhatikan kesehatan, pendidikan, kebutuhan pokok. Langkah kemudian bisa pembangunan. Boleh bangun barak-barak dulu," kata Nasbudin.
Warga lainnya, Abduh (49) menambahkan, masyarakat mulai mengalami penyakit gatal-gatal. Meski air bersih ada, di beberapa titik masih tercemar dan tidak layak digunakan.
"Kemarin dua hari lalu satu dokter dan perawat datang membantu pengungsi. Tapi belum ada lagi," ujar Abduh.
Di desa tersebut, tim satgas bencana DKI Jakarta memberi bantuan logistik di antaranya terpal, mukena, sembako, selimut, dan air mineral.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca Selengkapnya"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengikuti kegiatan merupakan penyintas gempa dan tsunami 2018.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, Juliati menyalurkan bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaPemprov Jatim juga melakukan penambahan pasukan untuk proses pembersihan dan pemulihan di pulau yang paling terdampak gempa tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaPesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca Selengkapnya