Anggota DPRD: Jawa Tengah berada di zona darurat pendidikan
Merdeka.com - Pendidikan saat ini belum menjadi skala prioritas bagi kebutuhan dasar minimal. Selain itu, tuntutan profesionalitas dan linieritas membuat tenaga pendidikan dikotak-kotakkan menjadi banyak kategori, sementara tugas dan tanggung jawab tidak berbeda.
Pernyataan tersebut disampaikan Muh Zen Adv, anggota Komisi E DPRD Jateng, dalam diskusi Meneropong Masa Depan Melalui Pendidikan (Mengurai Persoalan dan Solusi Pendidikan Jawa tengah).
"Persoalan lain yang kerap terjadi di ranah institusi pendidikan berkaitan dengan adanya anggapan stereotip terhadap institusi pendidikan swasta yang kemudian melahirkan sikap dikotomi dan membuat disparitas tajam antara institusi swasta dan negeri," katanya, Kamis (8/3).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Dimana Banyuwangi berada dalam daftar angka anak tidak sekolah di Jatim? Data resmi persentase anak tidak sekolah (ATS) berdasarkan sekolah dibanding dengan jumlah peserta didik pada tahun 2023, anak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen. Angka tersebut masuk lima terendah di Jawa Timur.
-
Mengapa angka anak tidak sekolah di Banyuwangi rendah? Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu terendah di Jawa Timur, berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
-
Apa yang menjadi tugas utama DKPP di Jawa Tengah? Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, posisi DKPP sebagai penyelenggara pemilu merupakan satu kesatuan fungsi bersama KPU dan Bawaslu.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
Dia pun menegaskan, ada ketidakadilan dalam penyelenggaraan pendidikan antara institusi negeri dan swasta. "Padahal kenyataannya, dalam banyak hal institusi pendidikan swasta telah memberikan kontribusi nyata dalam bentuk pendidikan dan pengajaran di masyarakat. Contohnya dapat dilihat dari banyaknya lembaga pendidikan swasta di tiap kecamatan dan desa," katanya.
Di pihak lain, lanjutnya, persoalan yang tak kalah krusial dalam pendidikan adalah tidak ada satu pun daerah yang menganggarkan APBD untuk pendidikan di atas 20 persen di luar dana BOS kecuali DKI Jakarta.
"APBD di Jawa Tengah baru menganggarkan 2,9 persen untuk alokasi pendidikan, jauh di bawah DKI Jakarta yang mencapai 22 persen. Tumpang tindihnya pembiayaan pendidikan antara nasional dan regional menjadi klaim sepihak bagi daerah atas besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pendidikan," tandasnya.
Terakhir, Zen mengatakan, saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan di Jawa Tengah sebesar 86,27 persen, Angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 67,90 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 58,49 persen.
"Penyebab utama adalah faktor kemiskinan yang berdampak besar ke semua lapisan. Angka-angka tersebut menempatkan Jawa Tengah di ranking 24 secara nasional, ini sekaligus menjadikan Jawa Tengah berada di zona darurat pendidikan," ungkap Zen.
Sementara Tri Widodo, Ketua PGRI KSPI Jawa Tengah, mengatakan butir persoalan pendidikan yang menjadi sorotan berkaitan dengan tenaga pendidik, regulasi dan sistem pendidikan. Persoalan tenaga pendidik masih berada di seputar persoalan yang ajeg, yaitu berkaitan dengan persoalan primordialisme dan pragmatisme.
"Persoalan primordialisme mencakup tanggung jawab dan panggilan jiwa seorang pendidik. Sedangkan persoalan pragmatisme mencakup kesejahteraan yang tak berbanding lempang dengan beban dan tanggung jawab seorang pendidik," paparnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir Effendy mengingatkan alokasi anggaran pendidikan bukanlah untuk sekolah kedinasan
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaPlt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaDPR menolak usulan untuk mengkaji ulang dana wajib atau anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaNamun ada 12 kewenangan khusus yang akan diberikan kepada Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga sebelumnya menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima SMA Negeri 4 Depok.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menjawab persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi yang sering dikeluhkan masyarakat.
Baca Selengkapnya