Angka Balita Stunting di Bekasi Mencapai 16,7 Persen
Merdeka.com - Sebanyak 16,7 persen bayi di bawah lima tahun di Kota Bekasi, Jawa Barat menderita stunting. Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan. Angka ini masih di bawah ambang batas nasional.
"Meski di bawah batas nasional, kami terus berupaya menekan angka ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati di Bekasi, Selasa (3/12).
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari anak berada di dalam kandungan dan baru terlihat ketika anak berusia dua tahun.
-
Dimana stunting terjadi di Indonesia? Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.
-
Apa ciri khas anak stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Apa target penurunan stunting di Bandung? Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
-
Kenapa stunting jadi perhatian di Kecamatan Buahbatu? Sebab jika tidak ditangani akan berpengaruh ke masalah kesehatan dan kebutuhan gizi di masa pertumbuhan.
-
Bagaimana Pemkot Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Siapa yang berisiko stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi, serta faktor lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal.
Dia menyatakan, langkah pemerintah menekan angka stunting dengan memaksimalkan kader-kader pos pelayanan terpadu (posyandu) di lingkungan. Mereka bertugas melakukan pemantauan terhadap kebutuhan gizi bayi maupun ibu hamil di wilayahnya.
"Ini langkah antisipasi, supaya ke depannya anak produktifitasnya bagus kemampuan kognitifnya juga bagus," kata Tanti.
Balita yang mengalami stunting berisiko terjangkit penyakit lain, seperti diabetes hingga jantung. Soalnya, kata dia, pertumbuhan anak stunting cenderung melebar bukan meninggi atau ke atas. Karena itu butuh penangan sejak dini.
Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman Juwono Putro mengatakan, masalah stunting menjadi perhatian. Karena itu, peran kader posyandu menjadi vital. Sayangnya, insentif mereka dihentikan sejak Juni lalu dan akan diganti dana operasional mulai 2020 mendatang.
"Kami meminta dinormalkan kembali," katanya.
Belasan ribu kader Posyandu sebelumnya mendapatkan insentif sebesar Rp400 ribu per bulan. Tapi, sejak Juni lalu dihentikan karena keuangan daerah mengalami defisit.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaJumlah keluarga risiko stunting di Kabupaten Bogor cenderung meningkat dalam setahun belakangan
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaKenaikan angka stunting di Kabupaten TTS cukup signifikan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaPemkab Jember ingin mengurangi dampak buruk berkepanjangan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan RPJMN 2020- 2024, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaAngka total fertility rate di Jawa Tengah sudah 2,09 dari target 2,1
Baca Selengkapnya