Angkat topi kerja keras Basarnas temukan AirAsia dalam tiga hari
Merdeka.com - Setelah tiga hari hilang secara misterius, akhirnya Pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di sekitar Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu sempat hilang kontak di antara Tanjung Pandan-Pontianak sejak Minggu (28/12).
Tentu pihak yang harus diberi apresiasi tinggi pada bencana ini adalah Badan SAR Nasional (Basarnas). Lembaga pemerintah ini yang pertama kali langsung sigap mencari keberadaan AirAsia itu.
Sejak diberitakan hilang pada hari Minggu, tak tanggung-tanggung Basarnas langsung mengerahkan sedikitnya 6 kapal dan 2 helikopter menuju lokasi awal yang diduga sebagai tempat jatuhnya QZ8501 di sekitar perairan Bangka Belitung.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Kami mendapatkan informasi dari Basarnas pusat, telah terjadi hilang kontak pesawat AirAsia pada pukul 06.17 WIB, di sekitar perairan Bangka Belitung. Maka dari itu kami menerjunkan beberapa unit kapal bersama 22 anggota untuk mengecek informasi tersebut," kata Petugas Informasi Basarnas Bangka Belitung, Febi Imam Saputra, Minggu (28/12).
Dalam operasi pencarian itu Basarnas tentu tak sendirian. Basarnas dibantu penuh oleh TNI AL, AD, hingga AU untuk menyisir laut luas. Polairud (polisi air) juga ikut terjun ke laut untuk membantu Basarnas.
Basarnas kemudian dibantu oleh sejumlah negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, hingga Australia.
Hingga akhirnya pada Selasa (30/12) siang, Pesawat C 295 TNI AU menemukan benda serpihan yang mengapung pada posisi 03.46.50 S, dan Hercules TNI AU itu juga menemukan lempengan logam dan melihat bayangan pesawat di dalam laut. Selain itu TNI AL KRI Bung Tomo melihat yang diduga benda terapung emergency exit pintu pesawat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo pun menyatakan bahwa serpihan-serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak.
"Dari temuan itu, saya selaku search and rescue koordinator, memastikan 95 persen lokasi yang tergambar di sini adalah lokasi serpihan-serpihan yang diduga berasal dari pesawat AirAsia," kata Soelistyo dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Kemayoran.
Basarnas lebih yakin lagi ketika menemukan satu jenazah korban mengambang di sekitar perairan Pangkalanbun. Sampai pada akhirnya, Basarnas berhasil mengevakuasi 6 jenazah pertama yang ditemukan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan awak pesawat Smart Air, di Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya