Anis Hidayah, ibu dan pejuang pembela TKI
Merdeka.com - Menjadi aktivis yang membela nasib para buruh migran memberikan banyak pengalaman berharga bagi Anis Hidayah. Direktur Eksekutif LSM Migrant Care ini menjalani hampir sebagian besar aktivitasnya di luar rumah.
Selain diwarnai kesibukan, Anis juga menerima pelbagai ancaman ketika menangani sejumlah kasus yang pernah dia tangani. Namun, dia tidak pernah takut untuk terus membela orang-orang yang mengalami kesulitan.
Lahir di sebuah perkampungan yang berisi para pekerja migran, membuat Anis terdorong memberikan pendampingan kepada para TKI yang tersiksa majikannya.
-
Bagaimana ibu menunjukkan kasih sayang kepada anaknya? 'Cintaku padamu bisa membentang di dunia ini berkali-kali lipat. Bahkan ketika dunia tidak berpihak padamu, cintaku padamu akan tetap terbentang luas.'
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Kenapa ibu berjuang untuk membahagiakan anaknya? 'Seorang ibu akan berjuang membahagiakan anaknya, sekalipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya.'
-
Bagaimana hubungan antar anak Annisa? Sungguh mengagumkan, meskipun dari ayah yang berbeda-beda, ketiga anak Annisa Trihapsari tetap memelihara kekompakan dan harmoni di antara mereka sampai sekarang!
-
Bagaimana Mbok Mase mendidik anak perempuannya? Sementara kalau Mbok Mase memiliki anak perempuan, ia juga akan mendidik sang anak untuk bisa setangguh ibunya.
-
Kenapa ibu selalu memberikan kasih sayang kepada anaknya? Kasih sayang seorang ibu tak akan pernah luntur kepada anaknya.
"Saya lahir di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Di sana warganya miskin, kawasan tandus dan air susah," kenang Anis kepada merdeka.com, belum lama ini.
Pekerjaannya sebagai aktivis baru dimulai ketika Anis mulai menjalani statusnya sebagai mahasiswi. Dia mulai bersentuhan dengan sebuah LSM di Kota Jember yang konsen dengan masalah perburuhan.
"Saya lalu bergabung dengan solidaritas perempuan di Jawa Timur, LSM yang menangani perempuan pertama di Jatim terkait buruh migran," lanjut dia.
Selama menjalani profesinya, Anis kembali terbayang kehidupannya semasa kecil, di mana teman-teman sebayanya ketika itu kerap ditinggal orang tuanya untuk bekerja di luar negeri. Bahkan, ketika kembali ke kampung halamannya, tidak jarang mereka merasakan trauma begitu berat.
Ingatan itu terus terpatri dalam pikirannya sampai sekarang. Atas dorongan itu pula, Anis terus berusaha berjuang membela hak-hak kaum buruh migran yang mengalami penyiksaan, penindasan hingga pemerkosaan dari majikan mereka.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang aktivis, Anis juga menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. Dari suaminya, dia memiliki dua orang putri bernama Lia dan Saqwa.
Namun, lembaga yang dia pimpin memiliki segudang kasus yang harus ditangani. Kondisi itu membuat Anis harus meninggalkan kedua buah hatinya dalam waktu lama.
"Paling lama satu bulan, tapi itu sudah lama. Tapi tiga bulan terakhir jarang di rumah," ungkapnya.
Guna menghindari protes dari kedua putrinya, di sela-sela pekerjaannya selalu membawa mereka ke kantor Migrant Care. Anis selalu memberikan mereka pemahaman kepada buah hatinya untuk memahami pekerjaannya sebagai seorang aktivis. Termasuki meningkatkan rasa empati kepada orang lain.
"Dari sekarang kan saya dan suami saya terus memberikan bagaimana berempati dengan orang lain, perkenalkan dengan apa yang saya kerjakan tentang TKI, ada orang dibunuh, diperkosa dan sebagainya dengan rasa yang bisa mereka terima. Jadi, kenapa saya sering tidak di rumah karena melakukan pembelaan, mereka memahami," tuturnya.
Ketika mengungkap kasus korupsi yang melibatkan seorang duta besar di Malaysia, Anis pernah mendapatkan ancaman dari orang yang dikenal. Lelaki itu terus menghubungi nomornya melalui SMS maupun telepon.
Dalam sehari, dirinya menerima pesan singkat dan hubungan telepon hingga 20 kali yang bernada ancaman. Kejadian itu berlangsung pada 2005 sampai 2006. Tidak hanya itu, sejumlah data yang disimpan di kantornya juga sempat hilang karena pencurian.
"Saya juga dikriminalisasi, disebarkan di internet kalau saya ini pekerja seks yang dipesan melalui nomor ini."
Meski tidak peduli dengan keselamatannya, namun dia lebih mengkhawatirkan kondisi kedua putrinya yang ditinggalkan bersama suami atau orang tuanya.
"Saya tidak anggap itu hambatan besar, karena kita memilih advokasi buruh migran karena kecintaan, pilihan hidup, bukan pekerjaan lagi. Jadi (ancaman) ya, nggak ada arti apa-apa. Saya khawatirkan anak-anak saya," ujarnya terus terang.
Tidak hanya itu, kehidupannya sebagai aktivis juga membuat suami ikut merasa khawatir jika pulang di malam hari. "Yang di khawatirkan suami pulang malam karena HP habis baterai," aku Anis.
Dalam menjalani kehidupan berumah tangga, Anis dan suami menjalani kehidupan berdasarkan prinsip yang sama. Yakni menerapkan sistem demokratis bagi keluarga dan anak-anaknya. Di mana, statusnya sejajar dan modern.
"Ini urusan rumah bisa terjun publik. Apa yang bisa di kerjasamakan bareng, dilakukan," paparnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, viral seorang ibu yang sukses membesarkan sendiri 6 anaknya menjadi orang sukses. Video ini pun membuat salut banyak orang.
Baca SelengkapnyaCut Intan Nabila mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas banyaknya perempuan yang masih memilih untuk diam terkait kekerasan dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKini, sang kakak berhasil membiayai pendidikan adik-adiknya hingga menjadi sarjana.
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah tiga bersaudara yang dibesarkan oleh sang nenek dan kini jadi orang sukses.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh menilai ibu-ibu bisa menjadi senjata rahasia yang dimiliki pasangan
Baca SelengkapnyaDi balik kesuksesan para Jenderal TNI Polri ini tentu ada peran sang ibu yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah dalam kajian Ustaz Hanan Attaki mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaAyah mereka meninggal pada tahun 2008. Dan sang ibu harus membesarkan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaDahulu, Auw Tjoei Lan menjadi pahlawan bagi kalangan perempuan dan anak-anak keturunan Tionghoa yang diperjual belikan sebagai budak.
Baca SelengkapnyaCut Intan akui ingin fokus di kasus KDRT, ungkap hal ini saat disinggung soal gugatan cerai.
Baca Selengkapnya