Antisipasi kasus Saut Situmorang, KPK bentuk komite etik pekan depan
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membentuk komite etik. Hal tersebut untuk menangani dan mengantisipasi kasus semacam Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang salah ucap hingga menyinggung KAHMI dan HMI terulang kembali.
"Dua hari lalu kami sudah memutuskan untuk membentuk komite etik itu," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu(15/6).
Agus menjelaskan, komite etik tersebut pekan depan akan disusun. Kemungkinan diisi orang di luar instansi lembaga anti rasuah tersebut.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Kapan Jokowi melantik Ketua KPK sementara? Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).
-
Siapa yang menjadi ketua tim pemenangan RK-Suswono di Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Abraham Samad menjabat Ketua KPK? Ketua KPK Selama menjabat sebagai Ketua KPK periode 2011-2015, Samad membongkar sejumlah kasus besar.
"Kami menerima rekomendasi dari deputi kami sudah hari yang lalu pimpinan sudah tandatangan semua, komite akan segera dibentuk paling lambat Minggu depan kan ada orang luarnya juga, jadi kami enggak bisa dikte. Nanti kami akan memilih ahli-ahli yang independen selain wakil dari KPK," ujarnya.
Agus juga mewakili seluruh pimpinan KPK, meminta maaf kepada KAHMI dan HMI. Menurut Agus, Saut tidak bermaksud untuk menjatuhkan nama kedua lembaga tersebut.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mempertanyakan ke KPK sejauh mana proses pembentukan komite etik. Politikus PPP ini juga mengaku mendapat masukan dari HMI dan KAHMI untuk meminta penjelasan secara langsung terkait kasus Saut.
"Dalam forum ini kami ingin minta klarifikasi dan penjelasan termasuk dari Pak Agus. Saya juga anggota KAHMI, menyampaikan ketua KPK berjanji membentuk komite etik atas kasus Pak Saut ini tapi belum ditindaklanjuti," ungkap Arsul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas menargetkan sidang etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron akan rampung pekan depan
Baca SelengkapnyaRekrutmen calon pimpinan dan dewan pengawas KPK dibuka sejak 26 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKPK independen demi mengatasi korupsi di Indonesia apabila memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSidang etik dengan agenda keterangan pembelaan dari Ghufron ditunda hingga Senin mendatang.
Baca SelengkapnyaGhufron diduga menyalahgunakan jabatannya setelah membantu mutasi ASN Kementa
Baca SelengkapnyaKetua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengisyaratkan bakal menghapus pembagian kerja wakil ketua bidang penindakan dan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didampingi para pengacara, Senin, 10 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSaut jadi saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut sedianya digelar pada Senin, 26 Agustus 2024, namun dimajukan ke Minggu (25/8).
Baca SelengkapnyaNawawi menjelaskan pengumuman tersangka bagi pelaku tindak pidana korupsi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Sidang Etik Mantan Plt Kamtib dan Mantan Karutan Hari Ini
Baca SelengkapnyaPesan Ketua KPK Sementara ke Anak Buah: Giat di Lapangan Hold Saja, Kita Sedang Tidak Baik
Baca Selengkapnya