Antropolog Undana: Debat capres masih sebatas retorika belaka
Merdeka.com - Antropolog Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Karolus Kopong Medan,SH.M.Hum berpendapat sejumlah item debat capres dan cawapres tahap pertama yang ditayangkan melalui televisi masih sebatas retorika belaka karena fakta di lapangan justru bertolak belakang.
"Dalam hal akan menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa oleh pasangan Jokowi - JK dan penegakan hukum yang 'tumpul ke atas dan tajam ke bawah' oleh Prabowo - Hatta dapat dilihat dalam sejumlah kasus yang telah dialami sebelum maju sebagai capres dan cawapres dan hingga kini belum tuntas," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/6).
Koordinator perekam hasil sidang di Pengadilan Tipikor Kupang kerja sama KPK-Fakultas Hukum Undana Kupang itu mengatakan hal tersebut menanggapi debat kandidat melalui siaran televisi pada Senin (9/6) malam.
-
Tema debat capres pertama? 1. Tema debat pertama (Capres)Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Kenapa ada debat capres? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Apa tema debat capres? Debat kali ini hanya diperuntukkan bagi capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
-
Siapa saja yang ikut debat capres? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kapan debat pertama capres? 1. Debat Capres-Cawapres Pertama: Selasa, 12 Desember 2023.
Untuk Capres Jokowi bisa dibandingkan pendapat Pengamat hukum dari Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar, Margarito yang berpendapat langkah calon presiden Joko Widodo enggan melaporkan indikasi korupsi Disdik DKI membuktikan bahwa pemerintahan bersih yang sering digadang-gadang olehnya hanya sebatas retorika semata.
Menurut Margarito, dalam konteks kepemimpinan nasional, masyarakat merindukan pemberantasan korupsi, pemerintahan yang hebat dan bersih. Namun, apabila kenyataannya seperti itu maka Jokowi juga tidak dapat diandalkan.
Lebih lanjut Kopong Medan mengatakan, kenyataan ini harusnya diangkat pasangan capres-cawapres Prabowo dan Hatta dalam tahapan debat yang dipandu moderator yaitu Direktur Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Universitas Gajah Mada Yogyakarta Zaenal Arifin Mochtar, sehingga ada klarifikasi tuntas dari pasangan Jokowi - JK.
"Memang kasus tersebut beda lokasi dan waktu serta momentum, tetapi agar tidak dipandang bahwa sebatas retorika atau bentuk pengingkaran, maka perlu kejelasan sehingga tidak membingungkan publik yang kebetulan mengetahui persoalan hukum tersebut," katanya.
Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana Kupang itu juga menyebut sikap retorika dalam debat itu juga dimainkan cawapres Hatta Rajasa yang menyebut istilah 'tumpul ke atas dan tajam ke bawah' dalam hal penegakan dan kepastian hukum.
Komisi Yudisial (KY) sebelumnya mengimbau majelis hakim dalam persidangan tidak memberikan perlakuan istimewa, termasuk terhadap tersangka kasus BMW maut, Rasyid Rajasa. KY mengingatkan semua orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum tidak terkecuali anak menteri.
Menurut Kopong Medan, fakta-fakta ini, apabila disejajarkan kembali dengan tanya dan jawab dari para capres-cawapres pada debat kandidat semalam, maka setiap orang terutama pemilih bisa menyimpulkan jawabannya tersendiri.
Walau demikian, alumni Undip Semarang itu menilai debat para kandidat hanya merupakan salah satu cara untuk memberi pendidikan politik bagi masyarakat umum terutama pemilih untuk mencermati sejauh mana calon pemimpinnya jika nantinya terpilih pada 9 Juli mendatang dan tekad untuk menegakkan pemerintahan yang bersih dan memberikan kepastian hukum tanpa pandang bulu, suku dan agama.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku tak masalah atas penilaian masyarakat terhadap penampilannya saat debat capres.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaHanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaBadan eksekutif mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi menantang calon presiden debat terbuka. Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo pun merespons tantangan itu.
Baca Selengkapnya“Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” kata Melki.
Baca SelengkapnyaSalah satu gimik Gibran yakni celingak-celinguk saat menjawab pertanyaan salah satu paslon ketia debat.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap debat kandidat bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui kualitas capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihak tersebut berbicara tanpa data dan tidak sesuai dengan realita.
Baca SelengkapnyaDebat merupakan sarana capres-cawapres mempertahankan visi-misi dan program dari pertanyaan dan kritik yang muncul dari lawan debat.
Baca SelengkapnyaIstana mempertanyakan di mana salah seorang Presiden berkomentar soal debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Rocky Gerung, moderator debat hanya sebagai time keeper
Baca Selengkapnya