Asap makin berbahaya, libur sekolah di Sumsel diperpanjang
Merdeka.com - Semakin buruknya kualitas udara akibat kabut asap di Sumsel membuat libur sekolah di provinsi itu, kembali diperpanjang. Pihak sekolah disarankan untuk tetap memberikan para siswa tugas agar pelajaran tidak terlambat.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota untuk mengumumkan agar kembali meliburkan sekolah dari kegiatan belajar mengajar mulai 28 September 2015 besok. Instruksi ini berlaku bagi seluruh jenjang sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA sederajat.
"Kalau kita lihat, kondisinya belum kondusif. Jadi mulai besok sampai menunggu normal, sebaiknya diliburkan. Sudah kita sampaikan instruksi ini untuk dilaksanakan," ungkap Widodo saat dihubungi, Minggu (27/9).
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
Menurut dia, melihat kondisi kabut asap yang masih di level berbahaya, kebijakan tersebut merupakan langkah efektif untuk keselamatan dan kesehatan guru dan para siswa. Namun, tidak semua sekolah yang diliburkan. Instruksi ini hanya berlaku di lima kabupaten/kota yang terdampak berat kabut asap.
"Cuma OKI, Ogan Ilir, Banyuasin, Muba, dan Palembang, itu yang memang terganggu kabut asap. Daerah lain seperti OKU Selatan dan sebagainya, tetap normal," terangnya.
Meski para siswa tidak masuk sekolah, kegiatan belajar wajib tetap berlangsung seperti biasa dengan cara memberikan tugas sekolah di rumah. Hal ini agar jam pelajaran dan hari belajar selama setahun tidak berkurang.
"Artinya, siswa masih tetap belajar, mata pelajaran tidak terlambat. Itu tugas guru dan sekolah," tegasnya.
Sebelumnya, dinas setempat juga meliburkan para siswa dari kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (25-26/9). Pasalnya, kabut asap di sejumlah daerah makin pekat dan berbahaya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca Selengkapnya10 Murid dan gurunya tewas usai kecelakaan saat menggelar acara perpisahan kelas 3 SMA di Subang
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca Selengkapnya