Asyiknya Talaman, tradisi makan bareng ala pesantren
Merdeka.com - Bagi para santri yang pernah tinggal di pesantren, budaya Talaman tentu bukan sesuatu yang asing. Bahkan kebiasaan makan bareng dalam satu Talam bersama-sama menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Budaya kebersamaan itulah yang kemudian menjadi rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Santri di Kota Malang, Jawa Timur. Ratusan santri dari sejumlah pondok pesantren di Kota Malang menggelar Talaman.
Para santri dengan alas seadanya duduk melingkar beberapa orang. Sementara sebuah talam, lengkap dengan nasi dan lauk pauk berada di tengah-tengah.
-
Apa itu Nasi Tumpeng? Nasi tumpeng merupakan makanan khas Indonesia yang berbentuk kerucut. Bentuk kerucutnya melambangkan gunung Merapi, gunung tertinggi di Indonesia. Nasi tumpeng biasanya disajikan pada acara-acara penting seperti hari ulang tahun, pernikahan, atau syukuran.
-
Apa ciri khas nasi pecel di Tulungagung? Ciri khasnya adalah porsi nasi pecel yang sedikit dengan lauk rempeyek berukuran cukup besar. Rempeyeknya sendiri memenuhi separuh piring.
-
Apa itu nasi templek sambal cos? Nasi templek yang berbahan utama singkong merupakan upaya diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal.
-
Bagaimana cara menikmati nasi sambal di warung ini? Jika memesan paket komplet, pembeli akan mendapatkan seporsi nasi dengan lauk sambal, ikan tongkol, teri, daun ketela rebus, dan telur dadar.
-
Dimana kue talam jagung disajikan? Lepaskan kue dari cetakan. Sajikan.
-
Siapa yang bisa makan nasi tim? Mengingat sebelumnya, si kecil masih diberikan bubur halus.
Budaya Talaman ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Ini menu andalan di pesantren. Kalau pernah mondok biasanya makannya memang begini," kata salah seorang santri dari Pondok Pesantren Gasek, Kelurahan Karang Besuki, Kota Malang.
Dalam talam tersebut berisi nasi putih, krengsengan tempe dan kacang panjang, ayam goreng serta mie. Para santri dan masyarakat yang berada lokasi acara menikmatinya dengan lahap.
Sekitar lima ratus santri menggelar acara apel Hari Santri di halaman Museum Brawijaya Malang, Sabtu (22/11). Ratusan talam makanan dibagikan kepada para santri dan masyarakat yang berada di lokasi.
"Kebersamaan dan doanya yang membuat rasanya menjadi berbeda," kata Muhammad Nasrul, salah satu santri.
Sekitar pukul 08.30 WIB para santri menggelar apel dengan mengenakan sarung. Upacara juga diisi pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para santri juga membacakan shalawat dan doa untuk para leluhur.
Pengalaman Talaman
Darmono (29), alumnus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang mengaku memiliki pengalaman talaman saat hidup di pondok. Hampir setiap hari makan di pondok dengan cara talaman.
"Kalau di pondok, setiap hari makannya seperti itu. Biasanya nasinya masih panas, terus makannya agak cepat, tangannya kuat-kuatan," kata Darmono, yang mondok tiga tahun selama SMU.
Kata Darmono, biasanya makannya di atas talam yang terbuat dari bambu dan dilapisi daun pisang. Santri biasanya masaknya bareng-bareng dan belanjanya pun bersama-sama.
Pengalaman juga dirasakan oleh Umi Qoidah yang pernah mondok di YTP Kertosono, Jawa Timur. Para santriwati biasanya belanja, masak dan menikmati bersama dengan menu penuh kesederhanaan.
Saat itu, Umi yang mondok dan sekaligus sekolah secara bergantian memasak dengan sistem berkelompok 3-5 orang. Cara masaknya bersama sama, sementara pesantren menyediakan dapur besar dengan peralatan dibeli secara kelompok.
"Kenangan itu yang membuat tidak bisa terlupakan. Sampai sekarang masih ingat dengan teman-teman satu kamar. Kebersamaan menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kebiasaan itu membentuk karakteristik santri bagus dalam teamwork," jelas Umi yang pernah menjadi Ketua Keamanan di pondok itu.
Kenangan yang juga masih dirasakan Umi sampai sekarang, harus bangun lebih awal untuk antre bergantian ke kamar mandi. Selain itu juga pernah dihukum karena melanggar aturan pesantren. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arem-arem memiliki cita rasa gurih dan tekstur yang empuk.
Baca SelengkapnyaMaleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaHidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa serta daun pandan ini menjadi menu andalan dalam memulai aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Jambi.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaRupanya, Hari Raya Waisak juga erat kaitannya dengan kuliner khasnya yang melegenda.
Baca SelengkapnyaAnti mainstream, anak KKN di salah satu desa di Tulungagung ini dapat sajian 'fancy' saat ikut pengajian.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca SelengkapnyaDulu nasi timbel jadi andalan masyarakat petani di Jawa Barat untuk perbekalan ke ladang.
Baca SelengkapnyaJajanan ini mulai populer sejak tahun 1960-an dan dipercaya para petani membuat hasil panen melimpah.
Baca SelengkapnyaMeskipun bernama sate, namun kuliner ini tidak disajikan dengan tusuk sate
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca Selengkapnya