Mengenal Tradisi Maleman, Cara Masyarakat Jawa Hidupkan Malam Lailatul Qodar
Maleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Maleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Mengenal Tradisi Maleman, Cara Masyarakat Jawa Hidupkan Malam Lailatul Qodar
Di Desa Kajar, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri. Tradisi itu dikenal dengan nama “Maleman”.
-
Bagaimana cara menghidupkan Malam Lailatul Qadar? Imam Syafi'i dalam kitab Latha-if Al-Ma'arif menyatakan bahwa orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjemaah pada malam Lailatul Qadar telah menghidupkan malam tersebut dengan baik.
-
Bagaimana cara menghidupkan malam Lailatul Qadar? Imam Syafi'i dalam kitab Latha-if Al-Ma'arif menyatakan bahwa orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjemaah pada malam Lailatul Qadar telah menghidupkan malam tersebut dengan baik.
-
Bagaimana cara menyambut malam Lailatul Qadar? Untuk menyambut malam yang penuh kemuliaan ini, Anda bisa membagikan kata-kata ucapan malam Lailatul Qadar kepada orang-orang terdekat.
-
Bagaimana cara menyambut Malam Lailatul Qadar? Sambut malam Lailatul Qadar ini dengan memperbanyak amalan-amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
-
Apa itu Malam Lailatul Qadar? Lailatul Qadar merupakan malam yang begitu istimewa dan agung di bulan Ramadan. Umat Islam yang mengerjakan ibadah di malam Lailatul Qadar, akan diampuni dosa-dosanya. Selain itu, umat Islam juga akan mendapatkan pahala berkali-kali lipat.
Dilansir dari Alif.id, Maleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara. Pembagian nasi ini merupakan wujud lain dari bentuk saling bersedekah antara satu dengan yang lain.
Biasanya acara Maleman dilakukan masyarakat muslim pada saat malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal itu bertujuan agar mereka bisa mendapatkan berkah Lailatul Qodar.
Sumiyati, salah seorang warga Desa Kajar mengatakan, nasi kotak yang dibagikan pada saat Maleman berisi nasi putih, ayam bumbu bali, mi bihun, dan sambal goreng kentang.
Menu tersebut biasanya dimasak sendiri. Namun tak jarang pula yang memesannya di katering atau online.
Ia menambahkan tradisi Maleman yang dilakukannya merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rejeki dan kesehatan yang telah diterima karena bisa bertemu lagi dengan bulan puasa tahun ini dengan bulan puasa yang akan datang.
Tradisi Maleman di Tuban
Selain di Pati, tradisi Maleman juga dilaksanakan warga Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban Kota. Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Latsari, Zali Hartono, mengatakan bahwa tradisi Maleman digelar setiap tahun.
Dalam tradisi ini, warga membawa makanan berkat kenduri untuk dikumpulkan dan setelah itu dilaksanakan doa dan tahlil bersama.
Ustadz Zainal Arifin, salah satu pemuka agama yang ikut terlibat dalam tradisi Maleman mengatakan bahwa merawat tradisi itu mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, memperbanyak sedekah, dan semakin menggiatkan ibadah-ibadah sunnah mengingat Bulan Ramadan akan segera berakhir.