Babad Banyumas Kini Bisa Dibaca dalam Bentuk Komik
Merdeka.com - Babad Banyumas, dialihwahanakan ke dalam bentuk komik oleh anak-anak muda Banyumas. Sebelumnya, anak-anak muda ini mengikuti pelatihan komik yang dimentori oleh komikus, Maria Rengganis.
Bupati Banyumas, Achmad Husein meluncurkan Komik Babad Banyumas di Gedung Kesenian Soeteja, Minggu (20/2/2022). Peluncuran komik Babad Banyumas ini menjadi rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-451 Kabupaten Banyumas.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan arah pembuatan komik Babad Banyumas sebagai sarana menyosialisasikan berdirinya Kabupaten Banyumas supaya lebih mudah dipahami. Komik dibuat agar masyarakat dapat memahami sejarah Banyumas secara lebih luas, bukan hanya dalam bentuk keramaian saja.
-
Siapa penulis roman pertama Indonesia? Dalam dunia sastra Indonesia, Marah Roesli tercatat sebagai pengarang roman pertama.
-
Bagaimana komunitas ini mengenalkan buku ke anak-anak? Gambar: Liputan6 Sehari-hari mereka berkeliling dari taman ke taman sembari membawa buku agar anak-anak yang bermain bisa pelan-pelan mengenal bahan bacaan yang disukainya.
-
Bagaimana komik tingkatkan kecerdasan? Seperti yang diungkapkan oleh Hult International Business School, komik mengintegrasikan elemen visual dan verbal yang memaksa otak untuk memproses kedua jenis informasi tersebut secara bersamaan. Proses ini berkontribusi pada peningkatan keterampilan berpikir analitis serta literasi visual.
-
Apa yang dibahas dalam Rembug Anak Banyuwangi? Ada 5 kluster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.
-
Siapa yang menggambar manga? Seorang ilustrator manga, atau mangaka, biasanya bekerja di studio kecil dengan beberapa asisten, berinteraksi dengan editor kreatif dari perusahaan penerbit komersial.
-
Siapa yang membacakan Babad Cirebon? Menjelang malam, suasana langsung berubah tenang saat sambutan disampaikan oleh pihak keraton sebelum mulai membacakan kisah dari Babad Cirebon. Babad ini berbentuk manuskrip kuno, dengan tulisan beraksara Jawa Cirebon yang mengisahkan berdirinya wilayah tersebut sebagai sebuah pemerintahan paling awal.
"Kalau tulisan formal itu kaku dan biasanya dalam bentuk tulisan sejarah atau Jawa kuno. Maka akan banyak orang tidak tahu, oleh karena itu kita harus mentransformasi pengetahuan itu dalam bentuk yang lebih mudah dipahami seperti komik," katanya.
©2022 Merdeka.comHusein menambahkan melalui cerita dalam bentuk komik, ada kemudahan dan ada semacam keindahan dalam bentuk warna dan gambar.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Banyumas, Deskart Sotyo Djatmiko mengatakan bahwa belum ada kabupaten yang menceritakan babad dalam bentuk komik.
"Ini adalah transformasi cerita tulis dalam bentuk gambar, ada 20 orang kreator milenial yang membuat. Cerita disusun berdasarkan dukungan para ahli baik dari profesor, budayawan dan sejarawan," ungkapnya.
Komik Babad Banyumas saat ini sudah dicetak sebanyak 600 eksemplar. Nantinya komik Babad Banyumas tersebut juga akan dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu daerah.
"Nanti akan mengikuti kebutuhan. Rencananya juga akan kita distribusikan ke sekolah-sekolah," jelas Jatmiko
Selain itu, Komik Babad Banyumas juga akan dijual untuk umum dengan harganya Rp 225 ribu. Hal itu sekaligus mengajarkan anak-anak muda itu bisa menciptakan pekerjaan dari sektor kreatif, nantinya komik ini akan diperjualbelikan.
"Agar mereka bisa merasakan bahwa bekerja itu ada hasilnya. Hasil karya itu dengan dana yang lain di luar dana Pemda, yang akan dijual. Bukan pakai uang negara yang dijual," kata Deskart.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya ceritanya yang menarik, komik ini juga memiliki tampilan indah dan bernilai seni tinggi karena dibuat di atas daun lontar.
Baca SelengkapnyaTak harus lewat penerbit, kini mempublikasikan hasil karya komik bisa lewat beragam cara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan Komunitas Pegon meluncurkan buku berjudul Lentera Blambangan di Auditorium IAI Ibrahimy.
Baca SelengkapnyaFestival ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaMaudy Ayunda, sosok artis berbakat, mengunjungi Sekolah Jingga dengan tujuan mulia: menginspirasi anak-anak melalui literasi.
Baca SelengkapnyaIa rela meninggalkan jabatan seorang redaktur dan pulang ke kampung halaman untuk menjadi seorang novelis.
Baca SelengkapnyaKaryanya bisa dilihat di banyak toko buku besar se-Indonesia.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaBatik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaMuseum ini sangat cocok dikunjungi anak-anak agar tertanam cinta budaya lokal sejak dini.
Baca SelengkapnyaDesa Wukirsari Kecamatan Imogiri merupakan salah satu desa dengan potensi usaha wayang kulit.
Baca SelengkapnyaMemberikan cerita lucu dalam bahasa Jawa kepada anak sekolah memiliki beberapa manfaat penting.
Baca Selengkapnya