Banjir Garut, Puluhan Perahu Rusak dan Belasan Tenggelam
Merdeka.com - Banjir yang menerjang wilayah selatan Garut tidak hanya merusak rumah yang ada di sekitar sungai. Kerusakan pun terjadi pada puluhan kapal nelayan yang tengah disandarkan di Dermaga muara Sungai Cilauteureun, dan belasan lainnya terbawa air lalu tenggelam.
Kepala Rukun Nelayan Santolo, Pudin Marjoko mengatakan, puluhan perahu yang rusak dan hilang itu adalah milik para nelayan yang tak pergi melaut saat kejadian banjir. "Ada 35 perahu rusak saat banjir, 15 diantaranya hilang. Banyak juga yang rusak ringan, tapi bisa tertolong," katanya, Rabu (14/10).
Dia memperkirakan kerugian akibat hal tersebut mencapai Rp 500 juta. Besarnya jumlah kerugian dihitung dari harga satu unit perahu beserta mesin dan kelengkapan lebih dari Rp 50 juta dikali perahu rusak dan hilang.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Apa saja jenis perahu nelayan Pantura? Saat itu, ada beragam jenis perahu berukuran kecil yang digunakan para nelayan seperti perahu kolek, tembon, mayang, dan janggolan.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
"Sekarang perahu-perahu nelayan banyak yang diparkirkan di bibir Pantai Santolo yang biasa digunakan untuk tempat wisata. Nelayan masih khawatir terjadi banjir susulan. Kalau di lokasi itu memang lebih aman lah," ungkapnya.
Salah seorang nelayan, Gun Gun mengaku, ketika banjir terjadi dirinya baru saja pulang melaut. Saat hendak masuk muara untuk menyandarkan perahu, dia melihat aliran air dari sungai cukup deras sehingga memilih tidak masuk ke dermaga.
"Saya saat itu melihat banyak perahu yang terbawa derasnya air sungai. Tinggi air memang lebih tinggi sekitar 1 sampai 2 meter dibanding biasanya. Jadinya saya tidak masuk ke dermaga, tapi langsung saja ke arah pantai yang aman dari banjir. Alhamdulillah perahu saya tidak rusak," terangnya.
Banjir besar, menurutnya memang biasa terjadi setiap 10 tahun sekali. Namun banjir yang terjadi Senin (12/10) lebih besar dibanding 10 tahun yang lalu.
Nelayan lainnya, Sula mengaku, dirinya beruntung karena perahunya tidak rusak akibat banjir. Saat kejadian banjir, ia juga mengaku baru pulang melaut. "Melihat air besar di sungai, saya tidak berani masuk muara. Sekarang juga perahu saya diparkir di pantai," ungkapnya.
Untuk memarkirkan perahu di pantai, disebut Sula, memerlukan tenaga ekstra. Bagaimana tidak, perahu harus ditarik di atas pasir agar tidak terbawa ombak. Untuk bisa menaikan satu perahu, setidaknya dibutuhkan tenaga manusia sebanyak 30 orang.
"Perahu memang tidak rusak akibat banjir, tapi tali-tali perahu ada yang rusak. Ya lumayan untuk tali gitu bisa habis sejutaan," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaRibuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca Selengkapnya