Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak akademisi ikut HTI, Kopertis tunggu arahan Kemenristekdikti

Banyak akademisi ikut HTI, Kopertis tunggu arahan Kemenristekdikti Ruangan HTI. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah nama akademisi di beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta, diduga menjadi simpatisan maupun anggota ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Selain para akademisi, terdapat pula nama mahasiswa diduga bergabung di dalam ormas baru saja dilarang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi beredarnya dokumen berisi daftar nama pengurus HTI se-Indonesia di dalamnya tercantum nama akademisi dan mahasiswa, Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) V DIY, Bambang Supriyadi belum mengetahui kebenarannya. "Ya mungkin saja. Soalnya mereka (HTI) kan beda sama NU dan Muhammadiyah yang gampang diketahui," ujar Bambang saat dihubungi, Kamis (20/7).

Bambang meminta agar akademisi dan mahasiswa untuk tidak bersinggungan dengan HTI. Ini dikarenakan, di Indonesia paham kekhilafahan diusung HTI tidak pas untuk diterapkan.

"Sudah disepakati bahwa Pancasila menjadi ideologi di Indonesia. Lagipula, poin tentang Ketuhanan sudah diakomodir di sila pertama," papar Bambang.

Meskipun saat ini HTI sudah dilarang pemerintah, kata Bambang, pihak Kopertis wilayah V merupakan kepanjangan tangan dari Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) belum akan mengambil tindakan apapun. Kopertis V masih akan menunggu instruksi dari Kemenristekdikti tentang apa yang harus dilakukan terhadap akademisi dan mahasiswa yang bergabung di HTI.

"Masih menunggu instruksi dari Kemenristekdikti. Selama belum ada instruksi ya kita belum bisa mengambil langkah apapun," ungkap Bambang.

Bambang menerangkan bahwa jauh sebelum ada pelarangan terhadap HTI, pihaknya sudah bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X beberapa waktu yang lalu. Dalam pertemuan itu sudah ada pembahasan tentang organisasi yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.

"Sebelum ramai-ramai masalah ini (pelarangan HTI) kami sudah bertemu Menhan (Menteri Pertahanan) di Januari 2017 lalu. Pertemuan diikuti pimpinan perguruan tinggi di DIY. Hasil pertemuan itu harus mewaspadai dengan organisasi yang memiliki ideologi tak sesuai dengan pancasila," pungkas Bambang. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius
PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius

Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.

Baca Selengkapnya
Bahlil Duga Ada Skenario di Balik Gerakan Kampus Kritik Jokowi: Saya Ngerti Betul Barang Ini
Bahlil Duga Ada Skenario di Balik Gerakan Kampus Kritik Jokowi: Saya Ngerti Betul Barang Ini

Bahlil Lahadalia meyakini ada yang mendalangi gerakan dan petisi para civitas akademika kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Civitas Akademika Lakukan Aksi Protes ke Jokowi, Bahlil: Berintegritas, Tapi Ada yang Tak Murni
Sejumlah Civitas Akademika Lakukan Aksi Protes ke Jokowi, Bahlil: Berintegritas, Tapi Ada yang Tak Murni

Bahlil menganggap bahwa aksi protes yang dilakukan oleh beberapa civitas akademika masih menyelipkan permainan politik.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya

Sri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran
Ramai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran

Gibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi

Mahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.

Baca Selengkapnya
Gerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja
Gerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja

Airlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buka-Bukaan Guru Besar UI Dapat Intimidasi Kritik Keras Pemerintahan Jokowi
VIDEO: Buka-Bukaan Guru Besar UI Dapat Intimidasi Kritik Keras Pemerintahan Jokowi

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat

nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Jakarta Bergerak Undang Prabowo Berdialog soal Pelanggaran HAM Masa Lalu
Mahasiswa Jakarta Bergerak Undang Prabowo Berdialog soal Pelanggaran HAM Masa Lalu

Para mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo

Baca Selengkapnya