Basarnas Padang bantu pencarian korban hilang KM Sinar Bangun
Merdeka.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang utus tiga rescuer (penyelamat) ke Sumatera Utara untuk melakukan pencarian terhadap korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
"Kami kirim tiga orang melalui jalur darat untuk membantu petugas atau insan kebencanaan di wilayah tersebut," ucap Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Basarnas Padang, Ahmad Junir kepada merdeka.com usai melakukan patroli kawasan pesisir pantai Kota Padang, Selasa (19/6) malam.
Pria yang saat ini rangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Basarnas Padang tersebut tidak menampik akan mengirimkan personel tambahan jika dibutuhkan. Pihaknya masih menunggu arahan dari Basarnas pusat.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana Danau Toba berada? Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
"Jika diminta bantuan maksimal, kami akan upayakan untuk mengerahkan personel tambahan dan peralatan pendukung, mengingat Sumbar adalah salah satu provinsi tetangga dari Sumut," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi di Sumatera Barat, Ahmad Junir menyatakan akan melakukan pengawasan dan patroli bersama instansi terkait di perairan Sumbar.
"Tentu kita tidak ingin hal serupa terjadi di Sumbar, apalagi pada momen lebaran ini," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang berangkat dari kawasan Tiga Ras menuju Simanindo dikabarkan tenggalam di Danau Toba.
Hal tersebut disampaikan oleh Public Relationship (PR) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat (Hubda) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Pitra Setiawan.
"Kapal tersebut merupakan kapal komersial dan biasa membawa masyarakat yang bepergian di perairan Danau Toba. Dugaan sementara kapal tersebut terbalik disaat cuaca sedang dilanda hujan deras," tutur Pitra.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya