Basarnas Resmi Hentikan Pencarian Korban Lion Air PK-LQP Mulai Siang Ini
Merdeka.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya M Syaugie memastikan pencarian korban Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610 dihentikan secara resmi siang ini. Tepat pada hari ini Sabtu (10/11) Basarnas telah mencari korban selama 13 hari dari hari jatuhnya Lion di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10).
"Berdasarkan evaluasi kita, peninjauan ke TKP, rapat staf, dan masukan dari berbagai pihak, kemarin kita hanya menemukan satu kantong jenazah, itu pun hanya pagi hari. Setelah itu sampai sore, malam, nihil. Hari ini tadi kita cek ke lapangan sampai saat ini juga nihil. Jadi berdasarkan pantauan tersebut, kami dari tim SAR Basarnas pusat mengambil keputusan bahwa operasi SAR ini secara terpusat itu disudahi atau ditutup hari ini," kata Syaugie di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tim Basarnas total telah mengumpulkan sebanyak 196 kantung jenazah yang sudah dikirimkan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
"Sampai hari ini kita sudah menyerahkan 196 kantong jenazah kita lihat sama-sama tim DVI tadi malam sudah 77 yang sudah teridentifikasi," ujarnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, usai beberapa menit Syaugie mengumumkan penghentian evakuasi korban, sejumlah tenda posko langsung dibongkar, salah satunya tenda milik TNI. Selain itu, beberapa tenda yang masih berdiri, tapi sebagian barang-barangnya sudah mulai diangkut seperti tenda Polisi.
Dia meminta maaf terhadap keluarga korban selama dalam proses evakuasi korban. Dia berharap dengan jumlah kantong jenazah yang sudah diserahkan tim DVI, bisa semua teridentifikasi.
"Mudah-mudahan dengan 196 kantong jenazah ini bisa 189 teridentifikasi. Kami bukan sempurna jadi pasti ada kekurangan ya kami akan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaInfo diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnya