Bayi Meninggal di RSUD Depok, Orangtua dan Keluarga Tak Bisa Dihubungi
Merdeka.com - Bayi berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok. Bayi itu mengalami gangguan pernapasan. Setelah dirawat, bayi malang itu meninggal dunia. Ironinya, pihak keluarga tidak ada yang bisa dihubungi. Alamat yang diberikan oleh pria yang mengantarkan bayi itu pada Kamis (15/8) ternyata palsu.
RSUD Depok pun kebingungan kemana harus mencari keluarga bayi malang itu. Berdasarkan keterangan RSUD Depok, bayi laki-laki itu diantar seorang laki-laki beralamat di Kecamatan Cipayung atas nama Nyonya A, pada Kamis (15/8).
Kemudian pada Jumat (16/8), bayi tersebut meninggal dunia. Sebelumnya, bayi itu mendapatkan perawatan secara intensif di RSUD.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
"Bayinya sudah meninggal dunia usai diberikan perawatan intensif di RSUD, sebagaimana sama dengan pasien lainnya. Pas pihak kami menghubungi pihak keluarga, dan mencari alamat tidak ada, fiktif," kata Manager On Duty RSUD Depok, Hadi, Minggu (18/8).
Pada awal dibawa ke RSUD, petugas tidak ada yang merasa curiga. Karena, RSUD Depok selalu menangani pasien yang datang untuk berobat dan sesuai prosedur yang ada. Kejanggalan baru terlihat setelah bayi meninggal.
"Saat bayi itu meninggal dunia, kami langsung menghubungi keluarga tapi tak ada respon, dan masih mencari keluarganya sampai hari Sabtu (17/8) sesuai alamat yang diberikan oleh pria yang datang ke rumah sakit," ujarnya.
Kemudian pihaknya melaporkan kejadian ini ke Polsek Sawangan. Saat ini sudah ditangani kepolisian.
Sementara itu, Kapolsek Sawangan, Kompol Suprasetyo membenarkan adanya bayi laki-laki yang ditinggal orangtuanya dan sudah meninggal di RSUD Depok. "Bayi berkelamin laki-laki, kami sedang menelusuri keberadaan orangtua bayi tersebut," katanya.
Dia menduga, pelaku yang menitipkan bayi tersebut meninggalkan alamat nomor telepon fiktif. "Pelaku meninggalkan catatan di buku nama. Alamat, nomor telepon ternyata fiktif, kasus masih dalam penyelidikan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wawan menceritakan kronologi berawal saat dirinya mendapatkan orderan makanan di RSUP Tadjuddin Chalid.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaMayat bayi di kap mobil itu terbungkus kain berwarna hitam
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca Selengkapnya