Begini kesadisan pelaku habisi nyawa pasutri yang dibungkus bed cover
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan dan perampokan pasangan suami istri melakukan aksinya saat korban Zakaria Husni (57) dan Zakiya Masrur (52) usai menjalankan salat maghrib.
Zakia Masrur, istri korban saat dibunuh dalam kondisi masih mengenakan mukena usai menjalankan salat maghrib di rumah dalam kondisi sendirian. Sementara, suami korban Zakaria Husni dibunuh korban usai menjadi imam salat maghrib di masjid sekitar tempat korban tinggal yang merupakan rumah kos-kosan milik korban.
Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto menjelaskan, aksi pembunuhan dilakukan 3 tersangka usai merencanakanya di rumah kontrakan AZ di daerah Banten. Sebelum melakukan aksinya, mereka sempat mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk membunuh korban.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
"Beberapa perlengkapan yang sudah mereka persiapkan diantaranya, sepotong besi, sarung tangan dan lakban yang mereka beli di perjalanan di sebuah mini market," tegas Kasubdit 6 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Antonius Agus Harmanto saat gelar perkara di RS Bhayangkara, Kawasan Kabluk, Kota Semarang, Jateng Selasa(13/9).
Antonius membeberkan, usai sampai di rumah korban, mereka berlagak sebagai tamu untuk menanyakan pesangon usai AZ mantan sopir korban dan ST karyawan pabrik garmen yang dimiliki korban. Keduanya dipecat karena pabrik garmen milik korban bangkrut dan tutup.
"Mereka bertamu, suami korban tidak berada di rumah jadi imam di masjid dekat rumah. Yang ada hanya istri korban sendirian di rumah. Yang masuk pertam AZ bertamu. Istri (korban) membuka pintu dalam kondisi pakai mukena habis salat maghrib. Langsung diserang AZ. Diikuti oleh dua pelaku lainnya menyerang. Dibenturkan kepala dan diseret di kamar pembantu korban lalu dipukul besi," bebernya.
Kemudian, AZ menunggu kedatangan suami korban usai menjadi imam salat maghrib di masjid bersembunyi dibalik pintu garasi rumah korban.
"AZ karena bekas sopir paham situasi rumah korban. Bersembunyi di belakang pintu garasi. Saat suami korban datang dan pulang langsung dihantam kepalanya dengan besi. Digeret ke dalam rumah dan dihabisi," ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, kedua korban kemudian diikat dengan lakban, ditutupi dengan bed cover dan dimasukkan ke mobil Altis milik korban.
"Selesai mengikat dengan lakban, kedua korban ditutupi dengan bed cover. Lalu dimasukkan mobil Altis milik korban. Serta berupaya menghilangkan jejak dengan berupaya merapikan tempat kejadian dan membawa dua mayat pasutri untuk dibuang," pungkasnya.
Seperti diketahui, mayat suami istri itu ditemukan mengambang di Sungai Klawing Desa Plumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (11/9) lalu. Dua mayat itu ditemukan tepat di bawah Jembatan Dusun Penisihan, dalam keadaan terbungkus bed cover dengan keadaan
tangan dan kaki terikat tali.
Belakangan diketahui, keduanya merupakan warga Jalan Pengairan No. 21 RT 11 RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban diduga dianiaya pelaku di rumahnya lalu dibuang di Purbalingga buat menghilangkan jejak. Korban diketahui adalah pengusaha garmen.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar cara sadis para pelaku membunuh bocah perempuan Aqilatunnisa Prisca Herlan (5) di Cilegon, Banten.
Baca SelengkapnyaMotif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaTersangka menghilangkan jejak dengan cara mengubur korban di sebuah lahan perkebunan.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca Selengkapnya