Begini kondisi menyedihkan Gedung Garuda sebelum rata dengan tanah
Merdeka.com - Gedung Graha Garuda Tiara atau lebih dikenal Gedung Garuda Pancasila di Jalan Narogong KM 23 No. 176 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor kini telah rata dengan tanah. Gedung ini pernah menjadi lambang kedigdayaan Indonesia bekas penginggalan Presiden Soeharto, semula bangunan digunakan untuk penginapan dan pelatihan atlet-atlet Indonesia.
Gedung Garuda dibangun pada Agustus 1995 dan mulai beroprasi setahun setelahnya yaitu 1996. Gedung ini dibangun dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 75 miliar di era Soeharto. Namun setelah Soeharto lengser, Gedung megah ini tidak lagi digunakan dan tak dirawat.
"Dulu masih jaman Pak Harto, Gedung ini banyak didatangi orang. Pada nginap di sini. Tapi setelah Pak Harto tidak jadi presiden Gedung ini ditutup, tidak dibuka lagi," ujar Nico, warga Cileungsi, saksi pembangunan gedung tersebut kepada merdeka.com, Selasa (15/4).
-
Kapan bangunan tersebut dibangun? Bangunan ini diperkirakan berasal dari antara tahun 200 dan 600 Masehi.
-
Kenapa Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an. Setelah digunakan sebagai rumah pengawas, bangunan itu difungsikan sebagai gedung kawedanan.
-
Siapa yang membangun gedung Bank Indonesia Sumut? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh dibangun? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Bagaimana Gedung BAT Cirebon dibangun? Bentuk bangunan di sekitarnya, termasuk pabrik rokok tersebut tak banyak berubah. Desainnya berlantai tiga, memanjang dengan fasad dan pintunya yang menjulang tinggi. Tiang-tiang di sekitar gedung juga memiliki nilai arsitektur tinggi, sehingga apik dijadikan latar foto.
-
Apa kegunaan Gedung Kawedanan Boja dulunya? Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan.
Nico melanjutkan, sejak ditinggalkan dan tak dipakai lagi, Gedung ini mulai keropos terpakan usia. Bahkan tidak ada aktivitas apapun digedung tersebut selama belasan tahun.
"Cuma dijaga aja sama satpam, tapi enggak ada yang ngurus. Saya pernah masuk ke dalam atapnya sudah keropos, kaca-kaca sama ubinnya kotor," ucapnya.
Nico pun mengaku hingga kini belum tahu apa alasan gedung itu robohkan. Tidak hanya dia warga lain pun tak mengetahui akan dijadikan apa lahan tersebut nantinya.
"Warga enggak ada yang tahu. Tahunya digusur aja. Udah rata sama tanah. Sayang banget lah, itu gedung bagus kok, dirobohin," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek pembangunan yang disebut-sebut menelan anggaran sampai Rp32 miliar itu, ternyata dalamnya kopong.
Baca SelengkapnyaGapura wisata Pantai Toronipa viral lantaran dibangun dengan bahan papan GRC kopong dengan anggaran Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaSuasananya Bikin Merinding, Intip Deretan Potret Rumah Mewah Mendiang Suzzana yang 10 Tahun Ditinggal
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaPatung Garuda raksasa yang dibangun di kantor Presiden RI di IKN selesai dibangun.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaAda sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca SelengkapnyaJulia Perez, artis yang telah meninggal dunia, memiliki harapan besar untuk memberikan bantuan kepada mereka yang menderita kanker.
Baca SelengkapnyaMenara Saidah tidak lagi menjadi salah satu gedung tertinggi di DKI Jakarta seiring pesatnya pembangunan.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat yang menyayangkan kondisi ini, karena menurut kabar yang beredar anggaran pembangunan disebut mencapai Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan beberapa Tempat Evakuasi Sementara (TES)/Shelter yang telah dikorupsi.
Baca Selengkapnya