Begini Nasib Proyek Payung Elektrik Mirip Masjid Nabawi di Riau
Merdeka.com - Proyek enam unit payung elektrik Masjid Raya Annur Provinsi Riau tidak selesai sesuai jadwalnya. Akibatnya, perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek itu masuk daftar hitam.
Padahal proyek senilai Rp42 miliar itu sudah beberapa kali dilakukan perpanjangan waktu. Namun perusahaan asal Jakarta Timur itu tidak dapat menyelesaikannya.
Bahkan, kondisi payung elektrik di salah satu masjid terbesar di Riau itu kini memprihatinkan. Apalagi payung elektrik yang mirip di Masjid Nabawi tersebut dinanti masyarakat Riau.
-
Kenapa pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat lama selesai? Bangunan masjid ini memakan waktu pembangunan yang cukup lama lantaran terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kapan masjid itu dibangun? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Bagaimana kondisi masjid yang terendam? Saat itu, posisi masjid tersebut tepat di sebelah air waduk yang sedang surut. Bangunan masjid tampak masih kokoh berdiri. Namun karena sudah lama terendam, kondisinya sungguh memprihatinkan. Genteng-genteng terkelupas. Lantai masjid dipenuhi lumpur.
"Pekerjaan payung elektrik di Masjid Raya Annur per 8 April 2023 sudah putus kontrak," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau M Arief Setiawan, Rabu (3/5).
Kontraktor telah diberikan kesempatan pertama selama 50 hari dan kesempatan kedua 40 hari, untuk menuntaskan proyek yang dialokasikan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2022 itu.
Pihak kontraktor juga diberi kompensasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan perbaikan payung elektrik Masjid Raya Annur Riau, yang rusak akibat diterjang angin kencang dan hujan es beberapa waktu lalu.
Menurut Arief, pemutusan kontrak proyek payung elektrik Masjid Raya Annur Riau itu sesuai kontrak. Hal itu dilakukan setelah adanya pemberian kesempatan pertama dan kedua selama 90 hari sampai 28 Maret 2023.
"Sesuai kontrak kemarin, sudah putus kontrak setelah perpanjangan dua kali. Kemudian ada kejadian kemarin 8 April sudah kita putus kontrak," jelasnya.
Dengan putus kontrak, pihaknya juga telah menarik jaminan pelaksanaan pekerjaan proyek payung elektrik. Perusahaan itu pun di-blacklist.
"Jaminan pelaksanaan sudah kita klaim, kemudian kita blacklist, dan kita denda keterlambatan 90 hari pekerjaan kemarin," tegasnya.
Arif menyampaikan, pekerjaan payung elektrik diberhentikan sementara waktu sampai hasil audit pekerjaan selesai. Setelah itu barulah proyeknya dianggarkan kembali.
"Kita harus audit dulu, kemudian sisa pekerjaannya. Setelah ada hasil audit baru bisa kita anggarkan untuk penyelesaiannya. Kita harap bisa dianggarkan di APBD perubahan 2023. Kemarin tim dari Inspektorat Riau sudah melakukan audit," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu payung elektrik yang gagal di halaman Masjid An-Nur, mencuat dalam debat publik Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
Baca SelengkapnyaAtas permintaan Pj Gubernur Aceh, perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (28/8) siang.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaDinding kayu seadanya hingga sumber air yang jauh dari layak.
Baca SelengkapnyaKontraktor membuat patung itu secara proporsional. Sebab, patung dengan ketinggian 6 meter memerlukan perhitungan matang untuk menghasilkan karya indah
Baca SelengkapnyaRamai proposal anggaran di desa capai angka 12 milyar, ternyata penipuan.
Baca SelengkapnyaGalian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Aceh sebelumnya dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa.
Baca SelengkapnyaPawang hujan Mbak Rara diminta pulang dari Aceh dan dilarang lakukan ritual pengusiran hujan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSecara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.
Baca Selengkapnya