Bentrok sengketa lahan, warga Pandang Raya blokade jalan
Merdeka.com - Pasca bentrok sengketa lahan, ratusan warga Pandang Raya, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar, masih memblokade jalan. Hingga pukul 20.20 Wita, kendaraan belum bisa melintas di jalan itu.
Warga memblokade sepanjang Jalan Pandang Raya, menggunakan balok, seng, bahkan papan nama jalan dipindahkan ke tengah jalan. Tidak hanya itu warga membakar ban bekas. Mereka siaga setelah penyerangan preman tanah Gomang dan polisi. Pengguna jalan yang hendak melewati jalan tersebut terpaksa memutar arah.
Aksi perlawanan warga dan mahasiswa membuat 22 orang diamankan polisi. Warga Pandang Raya, Panakkukang, Makassar menuntut ke 22 rekannya yang ditahan untuk dibebaskan. Mereka berdalih, pemicu awal dari kejadian ini adalah preman bayaran tanah Gomang yang mengintimidasi warga sehingga menimbulkan kemarahan warga.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
Hingga saat ini, 22 warga dan mahasiswa yang diduga terlibat dalam bentrokan tersebut masih diperiksa oleh penyidik di Mapolrestabes Makassar. Dari 22 yang diamankan, mayoritas mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia.
Nama-nama yang diamankan polisi, 22 orang adalah:
1. Yasir (20)
2. Habsan (20), Mahasiswa Sospol Unismuh
3. Piyan (28), buruh harian
4. Aswin (22), Swasta
5. Subarno (18), Mahasiswa Ekonomi Unismuh
6. Sofian (19), Mahasiswa Sospol Unismuh
7. Kasim (25), buruh
8. Arul (24), Mahasiswa Stimik Dipanegara
9. Alwi (22), Mahasiswa Sospol Unhas
10. Fahri (26), Alumni Kelautan Unhas
11. Asrul (21), Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI
12. Rudi (22), Trakindo
13. Aslam (25)
14. Aldila (24)
15. Sumardi (30)
16. Wallang (15)
17. Adi (19) thn, Mahasiswa Mipa
18. Ikra, hahasiswa Unismuh
19 Adam, buruh
20. Akbar, warga
21. Ono, warga
22. Akbar, warga
Barang bukti yang diamankan 7 unit motor, sebuah parang lengkap tempatnya serta 3 buah anak panah lengkap. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaRatusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaMereka disebut telah memblokir jalan perusahaan yang mengganggu aktivitas
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaPolisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnya