Berangkat ke Arab Saudi, 2 TKW asal Cianjur 6 tahun menghilang
Merdeka.com - Dua orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur, Jawa Barat, sejak enam tahun terakhir hilang kontak dan tidak diketahui keberadaannya. Namun hingga kini pihak keluarga berharap keduanya dapat pulang ke kampung halaman dengan selamat.
Kedua TKW tersebut, Nia Nuraeni (23) warga Kecamatan Bojongpicung dan Siti Munawaroh (23) warga Kecamatan Karangtengah, berangkat tahun 2011 melalui sponsor lokal di Cianjur.
Sejak tidak mendapat kabar dari keduanya, pihak keluarga terus berusaha mencari informasi hingga akhirnya melaporkan diri ke LSM Astakira yang bergerak di bidang buruh migran, dengan harapan dapat mencari keberadaan Nia dan Siti.
-
Bagaimana Kartika Putri dan Habib Usman ke Arab Saudi? Saat berangkat ke Arab Saudi, Kartika dan suaminya terbang dengan pesawat kelas utama.
-
Kapan mantan TKW ini pulang ke kampung halaman? 'Tahun 2001 itu saya pulang, ketika itu bekerja di Malaysia untuk membantu perekonomian keluarga. Jadinya setiap bulan uangnya saya kirim, dan saya tidak memiliki tabungan,' katanya, mengutip program Berani Berubah di Youtube Fokus Indosiar.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Dimana jemaah haji tanpa izin berjalan? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
Ucih (45) orangtua Nia, menjelaskan, anak pertamanya itu berangkat ke Saudi Arabia melalui sponsor lokal di Cianjur. Selama enam bulan berada di negara orang, Nia sempat memberikan kabar dan berkirim uang untuk keluarga.
Setelah itu, pihak keluarga tidak pernah mendapat kabar keberadaan Nia yang seperti hilang ditelan bumi. Pihak keluarga sempat mencari informasi melalui sponsor yang memberangkatkannya. Namun pihak sponsor pun tidak dapat memberikan informasi hingga saat ini.
"Enam tahun kami mencari anak kami, dia berangkat menjadi TKW dengan niat membantu ekonomi keluarga yang pas-pasan. Sejak berangkat hingga enam bulan lamanya, Nia selalu memberikan kabar dan berkirim uang, setelah itu kami tidak pernah mengetahui keberadaannya," kata ibu kandung Nia itu.
Dia mengharapkan ada titik terang mengenai anaknya karena dia merasa yakin anaknya itu masih hidup dan segera pulang ke Indonesia agar dapat berkumpul kembali bersama keluarga.
Hal yang sama diharapkan Olib (51) ayah kandung Siti Munawaroh, sejak enam tahun yang lalu anaknya berangkat ke Saudi Arabia, sudah hilang kontak hingga saat ini.
"Siti tidak pernah memberikan kabar sejak berangkat hingga saat ini, kami berharap mendapat kabar," katanya.
Ketua Astakira, Hendri Prayodi yang mendapat laporan dari keluarga dua orang TKW itu, mengatakan pihaknya akan melakukan langkah pengumpulan dokumen mengenai keduanya yang dilaporkan pihak keluarga hilang kontak sejak enam tahun yang lalu.
"Kami akan mengecek paspor kedua TKW tersebut ke Imigrasi, selanjutnya kami akan melaporkan kasus ini ke BNP2TKI dan Kemenlu untuk mendapat keterangan keberadaan mereka,"katanya.
Dia menuturkan, sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya mendapat tujuh laporan terkait kasus TKW. Salah satunya yang berharap dapat pulang ke kampung halamanya di Cianjur.
"Seorang diantaranya berhasil kami pulangkan atas nama Sriwati warga Kecamatan Bojongpicung, yang juga melaporkan haknya selam dua tahun bekerja tidak dibayar majikannya. Untuk kasus TKW yang hilang kami akan berusaha semaksimal mungkin," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat rombongan sampai di Maktab atau Mina ternyata Niron sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaNiron Bin Sunar ditemukan pada tanggal 11 Juli 2023 waktu setempat. Setelah ditemukan, jasadnya langsung dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPetugas haji masih melakukan pencarian terhadap dua jemaah Indonesia yang hilang. Area pencarian diperluas hingga Jeddah dan Thaif.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaRencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaJemaah haji bernama Niron Sunar Suna (77) asal Probolinggo, Jawa Timur, yang sempat hilang di Mina, Arab Saudi, akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah wafat.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca Selengkapnya