Berani Berubah: Alih Usaha Pebisnis Katering jadi Perajin Rak Bunga
Merdeka.com - Rak bunga buatan Farida ternyata menyita perhatian masyarakat. Gemar mengoleksi bunga, membuat masyarakat tertarik membeli rak bunga. Kondisi ini yang dimanfaatkan Farida untuk mendulang uang.
Sebelumnya Farida membuka usaha katering. Namun karena pandemi Covid-19, berbagai acara dilarang. Omset katering menurun. Kondisi ini membuat Farida memutar otak, mencari penghasilan untuk menambah pendapatan.
"Jadi akhirnya, nyoba ini rak bunga. Kan banyak orang lagi senang di rumah, menata bunga gitu. Jadi itu dari situ akhirnya terinspirasi bikin rak bunga," kata Farida.
-
Bagaimana cara Farida meningkatkan omzet? Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap. Pada awalnya ia hanya menjual 30 pack sayur. Ia pun berani menambah sedikit demi sedikit. 'Suami saya mendukung dan kemudian membuatkan rak. Setelah memakai rak display, omzetnya semakin baik,' kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Kenapa Farida beralih jual sayur? 'Waktu itu lagi viral-viralnya sehingga omzetnya bisa segitu. Tapi setelah itu menurun omzetnya karena sudah nggak viral,' kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Apa yang membuat Inara Rusli semakin kaya? Gugatan royalti yang berhasil membuatnya semakin kaya.
-
Dimana Farida berjualan sayur? Setiap hari Minggu, Farida berjualan sayur di Car Free Day (CFD) Colomadu, Karanganyar.
-
Apa usaha yang sukses dijalankan Fitri? Fitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005.
Penjualan dan pembuatan rak bunga, Farida dibantu oleh 15 orang. Mereka memiliki pekerjaan masing-masing, mulai dari memotong besi, las besi sampai perakitan rak. Sebagian karyawan pernah terkena phk imbas pandemi Covid-19.
Pembuatan rak bunga sudah berjalan satu tahun. Biasanya rak-rak bunga dijual di market place. Dari produksi rak bunga, Farida sudah mendapat omzet Rp200 juta.
©2022 Merdeka.comFarida mengakui hasil penjualan rak bunga lebih menguntungkan, dibandingkan saat bisnis katering yang hanya beromzet Rp30 juta sampai Rp50 juta.
Meski usaha ini mulai dikembangkan saat masa pandemi Covid-19, Farida tetap optimis mampu memajukan usaha ini.
"Tapi intinya dari semua itu kita harus kreatif, berinovasi, dan berani berubah!," kata Farida.
(mdk/fly)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mendapatkan omzet yang besar itu, Farida menjual sayurannya secara bertahap.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dia mendapat omzet jutaan rupiah hanya dalam waktu tiga jam.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ingin terus bergerak melalui usaha katering agar tetap berdaya
Baca SelengkapnyaUsahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaFiqqi bercerita usaha angkringan Soerati dimulai tahun 2013. Keluarga berlatar belakang sebagai PNS tak setuju dengan keputusan Fiqqy.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis dengan modal Rp300.000, kini telah menghasilkan omzet Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaPandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha.
Baca SelengkapnyaManisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca Selengkapnya