Berapa Batas Wajar Makan Daging agar Aman dari Risiko Hipertensi, Ini Saran Pakar Gizi
Pakar Pangan dan Gizi meminta masyarakat untuk mengonsumsi daging dalam jumlah wajar karena pada Iduladha
Saat merayakan hari raya Iduladha disarankan makan daging dalam jumlah wajar
-
Kenapa kolesterol tinggi berisiko di Iduladha? Kondisi ini juga rentan terjadi pada saat Iduladha ketika konsumsi daging kambing meningkat.
-
Kenapa kolesterol tinggi jadi ancaman di Idul Adha? Kolesterol menjadi salah satu hal yang menjadi ancaman di momen Hari Raya Idul Adha.
-
Kenapa daging kambing bisa menyebabkan hipertensi? 'Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak,' ujarnya.
-
Kenapa daging kambing dianggap bisa sebabkan hipertensi? Masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya jika makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi. Bahkan ada juga yang beranggapan meningkatkan kolesterol. Sehingga banyak orang takut untuk mengonsumsi daging kambing.
-
Kenapa daging kambing bahaya untuk darah tinggi? Daging kambing adalah sumber protein yang lezat dan kaya nutrisi, namun seringkali dikaitkan dengan risiko peningkatan tekanan darah.
-
Kenapa daging kurban bisa bahaya untuk kesehatan? Konsumsi daging kurban yang berlebihan tentunya akan berdampak pada kesehatan, seperti pusing dan mual atau bahkan berbagai macam penyakit degeneratif.
Berapa Batas Wajar Makan Daging agar Aman dari Risiko Hipertensi, Ini Saran Pakar Gizi
Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan saat merayakan hari raya Iduladha disarankan makan daging dalam jumlah wajar atau sekitar 60-70 gram daging sekali makan untuk menghindari hipertensi.
“Pada Hari Raya Idul Adha, sebanyak-banyaknya makan daging mungkin tetap saja ukurannya tiga porsi makan sehari, umumnya sekali makan kita mengonsumsi 60-70 gram daging,” kata Prof. Ali saat dihubungi Antara, Selasa (18/6).
Dia meminta masyarakat untuk mengonsumsi daging dalam jumlah wajar karena pada Iduladha, jumlah daging merah yang melimpah bisa membuat orang tergiur untuk mengonsumsinya.
Batas aman diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko darah tinggi yang melonjak atau kolesterol yang terlalu tinggi saat hari raya.
Dia juga menyarankan untuk membatasi konsumsi daging yang berlemak untuk menghindari timbulnya kolesterol.
“Daging yang berlemak jangan terlalu banyak dimakan karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang umumnya lebih tinggi,” kata dia.
Konsumsi daging dalam sehari saat Idul Adha, kata Ali, tidak lantas menyebabkan darah tinggi atau kolesterol tiba-tiba naik sehingga batasan aman konsumsi daging harus benar-benar dipatuhi terlebih bagi yang sudah memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau kolesterol.
“Iduladha makan daging kambing tidak serta merta tekanan darah atau kolesterol naik, kecuali bila orang tersebut memang sebelumnya sudah kena penyakit tersebut. Jadi, yang harus berhati-hati adalah yang memang sudah punya penyakit,” ucap Ali.
Ali merekomendasikan saat mengonsumsi daging baik sapi atau kambing, kombinasikan dengan sayuran hijau sebagai pendamping yang baik.
Sayuran hijau atau yang berdaun hijau biasanya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan.
Selain itu, memasak daging menggunakan rempah seperti cabai atau keluak bisa mengurangi dampak buruk lemak daging karena mengandung antioksidan.