Berdoa di Raudhah, ziarah ke makam Rasulullah
Merdeka.com - Tak lengkap rasanya kalau tidak ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW saat berada di Kota Madinah. Makam Nabi yang berada satu kompleks dengan Masjid Nabawi selalu menjadi incaran jutaan jemaah haji yang singgah di Madinah. Apalagi di musim haji, kompleks makam Nabi pun tak pernah sepi dari peziarah selama 24 jam.
Saat musim haji begini, tidak mudah untuk bisa ke Raudhah. Harus mencari waktu supaya bisa melaksanakan salat dua rakaat di Raudhah, dilanjutkan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Supaya tidak antre panjang, jemaah haji dianjurkan datang di atas jam 12 malam waktu setempat. Sebab, saat jam-jam itu, jemaah yang berada di Masjid Nabawi meski banyak namun tidak terlalu berdesak-desakan.
Baca juga: Ini Cara Dan Adab Ziarah Ke Makam Nabi Muhammad Saw
-
Dimana jemaah haji dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan berroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah. Saat panjang papan sudah dirasa cukup, kemudian pengumpil di belakang papan dilepas.
-
Kenapa makam Al Habsyi banyak dikunjungi? Mengutip situs resmi Pemkot Surabaya, banyak wisatawan Belanda yang datang ke kompleks makam Al Habsyi karena penasaran.
-
Mengapa banyak orang berziarah ke makam Nyai Hamdanah? 'Jika kalian ingin mempunyai istri salihah, maka berziarahlah di makam Nyai Hamdanah,' demikian ujar Mbah Moen, sapaan akrab Kiai Maimoen Zubair.
-
Kapan orang berhaji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia.
-
Kapan waktu pelaksanaan haji? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun, Haji dilaksanakan dalam periode lima hari, mulai dari tanggal 8 dan berakhir di 12 Zulhijjah.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
Pada Minggu (15/8) lalu, usai salat subuh berjamaah di Masjid Nabawi, saya mencoba untuk mampir ke Raudhah. Meski keputusan itu kurang tepat, lantaran usai salat subuh pastinya jemaah membeludak, namun tetap saja niat itu saya laksanakan. Sudah hampir seminggu berada di Madinah, kok belum juga 'sowan' ke Makam Rasulullah, pikir saya waktu itu.
Akhirnya, sendirian saya ikut antre di antara ratusan orang yang hendak ke Makam Nabi. Sekitar setengah enam pagi saya ikut antre, baru bisa masuk ke raudhah sekitar pukul 07.00. Artinya satu setengah jam saya harus menunggu, berdesak-desakan di antara ratusan bahkan ribuan jemaah yang hendak ke Raudhah.
Agar tidak terlalu berdesak-desakan saat salat, askar menerapkan sistem 'buka tutup'. Menyekat Raudhah menjadi beberapa bagian dengan tirai putih, termasuk bagian untuk jemaah putri, lalu memepersilakan jemaah untuk salat dan doa kurang lebih 5 menit saja. Setelah itu para jemaah pun diminta segera keluar, bahkan dengan sedikit paksaan, agar gantian dengan jemaah lain yang sudah menunggu.
Usai salat dua rakaat saya keluar Raudhah, berjalan ke luar melewati makam Nabi Muhammad SAW. Berbentuk kotak besar warna hijau dihiasi kaligrafi Alquran, makam Nabi Muhammad satu tempat dengan sahabat Umar Bin Khattab serta Abubakar Ashiddiq. Melewati makam Nabi, kami diminta untuk tidak berdoa oleh penjaganya.
"Berdoa itu kepada Allah," kata penjaga yang memakai surban tersebut, dengan menggunakan bahasa Indonesia, karena banyak jemaah haji asal Indonesia yang ziarah ke sana saat itu.
Tak puas lantaran cuma bisa ke Raudhah dalam waktu yang singkat, esoknya saya kembali ke Raudhah bersama teman saya, sesama anggota Media Center Haji. Agar tidak terlalu antre lama dan berdesak-desakan, kami memutuskan ke Raudhah jam 2 dini hari waktu setempat.
Tiba di Raudhah, kami ternyata sudah disambut oleh antrean panjang jemaah haji. Namun meski antre, kami bisa langsung masuk ke Raudhah, tak harus menunggu satu setengah jam seperti hari sebelumnya. Kami cuma antre untuk cari tempat salat saja.
Tengah malam peluang untuk bisa ke Raudhah lebih besar, khususnya bagi jemaah pria, lantaran Raudhah sama sekali tidak disekat untuk jemaah wanita. Jadi semua pengunjungnya pria. Menunggu 5-10 menit saja, kami pun bisa salat dua rakaat dan memanjatkan doa di Raudhah. Alhamdulillah doa-doa pun bisa kami panjatkan, termasuk doa titipan teman-teman.
Raudhah menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi jamaah haji maupun umroh. Mereka berlomba untuk bisa salat dan berdoa di tempat yang masih bagian dari Masjid Nabawi tersebut. Raudhah sendiri berarti taman. Di mana umat muslim diingatkan pada satu tempat ketika malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kini, Raudhah berada di tengah-tengah Masjid Nabawi.
Raudhah menjadi salah satu tempat berdoa yang mustajab. Karenanya, tak heran jika jamaah haji maupun umroh berduyun-duyun untuk bisa salat dan berdoa di tempat tersebut. Lokasi Raudhah ini tepatnya antara makam nabi dengan mimbar Rasul seluas 144 meter persegi. Ditandai dengan pilar warna putih dan dilengkapi lampu gantung khusus, berbeda dengan lampu gantung lainnya.
Yang membedakan raudhah dengan masjid Nabawi, karpet di Raudhah berwarna hijau, sedangkan karpet Masjid Nabawi berwarna merah.
Para ahli sejarah menyebut, Raudhah adalah lokasi di bumi yang ada di surga nanti. Tempat ini pula lah yang paling mulia di Masjid Nabawi sebagaimana sabda Rasulullah: "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman yang ada di surga." Semoga kita semua diberi kesempatan mengunjungi Raudhah, dan ziarah ke makam Rasulullah. Amin! (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makam Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi di Madinah.
Baca SelengkapnyaSepekang menjelang bulan suci Ramadan, TPU Karet Bivak mulai ramai dengan peziarah.
Baca SelengkapnyaTak hanya memperbanyak ibadah, jemaah juga bisa merasakan nikmatnya buka puasa bersama selama Ramadan di Masjid Nabawi.
Baca SelengkapnyaAda pasukan yang senantiasa gerak cepat bertugas, terlebih saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaJemaah harus sudah di titik kumpul 1 jam sebelum jadwal.
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut para jemaah berlomba-lomba memperbanyak doa, zikir, dan lantunan ayat suci Alquran.
Baca SelengkapnyaZiarah kubur menjadi satu kegiatan yang lazim dilakukan umat Islam.
Baca SelengkapnyaTradisi unik warga Makkah saat Masjidil Haram kosong ditinggal jemaah haji Wukuf di Arafah.
Baca SelengkapnyaI'tikaf adalah aktivitas ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca SelengkapnyaZiarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa waktu, Masjidil Haram justru nampak begitu sepi dan lengang.
Baca SelengkapnyaBerdoa memang bisa dilakukan setiap hari, tapi beberapa waktu dan tempat ini dianggap mustajab atau mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Selengkapnya