Berenang Menyeberangi Sungai, Santri di Ogan Ilir Tenggelam Lalu Hilang
Merdeka.com - Seorang santri Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, hilang tenggelam di Sungai Ogan, Desa Munggu, Muara Kuang, Ogan Ilir, Jumat (30/10). Petugas gabungan masih melakukan penyisiran untuk mencari korban.
Peristiwa itu terjadi saat korban diketahui bernama Ahmad Zaki Zikri (17) bersama 19 rekannya dan ustaz pembimbing datang ke desa itu untuk menggelar silaturahmi dan khatamul quran, Kamis (29/10) sore. Di sana mereka menginap di rumah santri asal desa setempat.
Keesokan harinya, korban bersama 15 temannya mandi di sungai dengan kondisi arus deras. Kemudian, mereka bermaksud menyeberangi sungai dengan cara berenang secara bersama-sama.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
Lantaran sungai deras dan lebar membuat korban kelelahan dan hanyut. Beberapa rekannya mencoba membantu namun tak sampai ke pinggir sungai karena turut kelelahan. Korban pun terlepas dan hanyut terbawa arus.
Warga menghubungi kepala desa dan selanjutnya dilaporkan ke polisi, BPBD dan Basarnas untuk melakukan pencarian. Namun, hingga saat ini korban belum juga ditemukan.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, korban masih dilakukan pencarian oleh puluhan tim gabungan dari Koramil Muara Kuang, Polsek Muara Kuang, Basarnas, masyarakat dan keluarga korban. Penyisiran sungai sudah sejauh 2 kilometer sejak pencarian pertama namun hasilnya nihil.
"Sampai sekarang korban belum juga ditemukan. Besok akan dilanjutkan dengan menambah jarak penyisiran," ungkap Ansori, Sabtu (31/10).
Dikatakan, petugas banyak mengalami kendala, salah satunya arus sungai yang deras akibat debit akibat meningkat pasca hujan lebat di sungai tersebut. Pihaknya terus mengupayakan melakukan pencarian hingga korban ditemukan.
"Masyarakat setempat turut melakukan pencarian, mudah-mudahan segera berhasil," ujarnya.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Hery Marantika menambahkan, untuk memudahkan proses pencarian pihaknya menurunkan satu set rubber boat, 2 set alat selam, dan navigasi. Petugas gabungan masih di lapangan dan operasi dilanjutkan besok pagi jika sampai sore belum juga ditemukan.
"Kendalanya arus sungai deras dan pekat, tapi tetap kita upayakan penyelaman," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ZK diduga terjatuh saat melakukan parkur usai menerima tantangan dari temannya.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa nahas terjadi saat 122 santri Pesantren Imam As Syafii Enrekang, Sulsel, berwisata ke Pantai Lowita.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaSantri Yatim Piatu Hafiz Quran Jatuh dari Lantai 3 Pesantren di Tasikmalaya
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca Selengkapnya