Bereskan Parkir di Trotoar, Pemkot Depok Siapkan Kantong Parkir di Jalan Margonda
Merdeka.com - Pemerintah Kota Depok sedang membuat draft konsep penanganan penertiban parkir. Hal itu dimaksudkan agar pengendara bermotor tertib dan tidak menggunakan trotoar sebagai tempat parkir. Seperti diketahui, banyak pengendara parkir di atas trotoar sehingga mengganggu pejalan kaki.
"Jadi tahun ini kita sudah membuat draft konsep penanganan penertiban menjaga trotoar kita agar tetap terpelihara dengan baik. Khususnya para pengendara motor dan pengendara mobil caranya bagaimana mekanismenya mereka harus mentaati garis badan bangunan (GSB), akan kita lakukan langkah penertiban," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Minggu (15/1).
Idris mengatakan, alternatif kedua akan dibuat kantong parkir di kawasan Margonda. Sehingga tidak ada lagi pengendara yang parkir di atas trotoar seperti sekarang ini.
-
Apa saja etika saat parkir mobil? Berikut 8 tips penting mengenai etika parkir di tempat umum, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, pada hari Rabu (29/5/2024).
-
Bagaimana cara parkir dengan benar? Letakkan kendaraan dengan tepat di dalam petak parkir, ratakan posisi ban dan aktifkan rem tangan. Pastikan kendaraan tidak menghalangi akses jalan atau mengganggu kendaraan lain yang ingin meninggalkan tempat parkir.
-
Dimana tempat yang tepat untuk parkir? Gunakanlah tempat parkir yang tersedia, seperti area parkir umum, kompleks perkantoran, atau pusat perbelanjaan yang telah disediakan.
-
Dimana motor sebaiknya diparkir? Langkah-langkah tersebut diantaranya jangan memarkir sepeda motor di sembarang tempat, selalu parkir di tempat parkir resmi atau mudah terlihat dan terpantau kamera CCTV.
-
Kenapa Transjakarta sediakan lahan parkir? PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan dua kantong parkir bagi jemaat yang ingin menghadiri kegiatan Dalam rangka mendukung kegiatan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9/2024).Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani menyebut, dukungan yang diberikan ini berdasarkan arahan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
-
Mengapa parkir yang benar penting? Sikap yang baik dalam parkir tidak hanya mencakup kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, tetapi juga mengekspresikan penghargaan terhadap pengguna jalan lain serta memastikan kelancaran arus lalu lintas.
"Kita akan membuat tempat-tempat, kantong-kantong parkir. Ini kan ya Margonda tahu sendiri hariannya,” ujar dia.
Pemkot Depok kemungkinan akan melakukan kerja sama dengan pemilik lahan untuk digunakan sebagai kantong parkir. “Kita akan kerja sama dalam beberapa pemilik tanah disitu,” ujar dia.
Idris menambahkan, sudah ada sasaran lokasi yang akan digunakan sebagai kantong parkir. Namun Idris belum mau menyebutkan di mana.
“Sudah diitung semuanya, InsyaAllah saya minta pekan depan akan ekspose,” kata dia.
Perbaikan Trotoar
Idris menuturkan, diperbaikinya trotoar Margonda seharusnya juga ikut dipelihara bersama. Para pengendara harus menaati aturan dan tidak parkir di atas trotoar. Pembangunan trotoar Margonda dibagi dalam tiga segmen.
Pengerjaan dilakukan pada September 2022 untuk segmen 1 dan 3. Untuk segmen 1 memang belum selesai di kedua sisi, baru sisi kanan saja yang rampung dikerjakan karena belum dianggarkan akibat masih ada permasalahan pembebasan lahan.
Sedangkan untuk segmen 2 direncanakan dikerjakan tahun ini. Namun pihaknya masih melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Karena wilayah segmen 2 Jalan Margonda bukan milik Pemkot Depok.
“Kalau segmen 2 yang ditengah-tengah itu tahun ini (dikerjakan) dan masih konsultasi dengan pusat, karena itu jalan pusat,” tandasnya.
Pengerjaan segmen 1 dimulai dari Jalan Dahlia sampai Masjid Ramanda sepanjang kurang lebih 800 meter. Untuk segmen 3 yaitu sisi timur dari atas jembatan Juanda sampai sebelum Universitas BSI.
Sementara sisi barat dimulai dari BNI sebelum Pom Bensin Margonda sampai dengan Rumah Makan Bumbu Desa. Lebar trotoar di segmen 1 yaitu 4 meter, sedangkan segmen 1 hanya 3 meter. Biaya penataan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok dengan nilai Rp23,5 miliar.
Trotoar Margonda ini disebut sebagai trotoar yang mengusung konsep etnik, futuristik, dan instagramable. Trotoar di segmen 3 lebih lebar karena dilengkapi aksesoris yang digunakan seperti bangku, bola-bola dan lampu. Lampu dan bangku dipasang tiap 20 meter.
Pengerjaan trotoar dilakukan dengan teknik metode steam concrete dan tidak menggunakan ubin lagi. Untuk ketinggian trotoar diubah menjadi 20 sentimeter dari sebelumnya 30 sentimeter.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak tadi pagi deretan sepeda motor memadati trotoar depan gedung DPRD DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPuluhan kendaraan bermotor sebelumnya dikempesin petugas Dishub DKI Jakarta setelah memarkir liar di sekitar Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaNekat parkir dengan seenaknya sendiri berpotensi membuat orang lain emosi
Baca SelengkapnyaNekat parkir dengan seenaknya sendiri berpotensi membuat orang lain emosi
Baca SelengkapnyaMenurut dia, kemacetan tidak akan terselesaikan bila masih ditemukan kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMemarkirkan mobil di ruang publik tetap harus menggunakan etika. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTarif parkir Jakarta 2024 naik: Rp7.500/jam di lokasi termahal, tarif disinsentif untuk uji emisi.
Baca SelengkapnyaPatroli parkir liar tidak hanya dilakukan di sekitar Rest Area Gunung Mas.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini melibatkan 50 personel terdiri atas unsur TNI, polisi, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, dan Bina Marga.
Baca Selengkapnya