Bermodal Sewa Angkot dan Batu, Komplotan Gendam di Samarinda Tipu Warga Rp80 Juta
Merdeka.com - Empat orang komplotan gendam di dalam angkot diringkus t Reskrim Polsek Sungai Pinang, Samarinda, Selasa (12/4). Korbannya seorang ibu rumah tangga, Wati, yang kehilangan perhiasannya senilai Rp80 juta saat di dalam angkot.
Usai kejadian Wati melapor ke Polsek Sungai Pinang, setelah dia sebelumnya ada di dalam angkot trayek B di Jalan Pemuda.
"Dari laporan Ibu Wati itu, tim bergerak dan menangkap empat pelaku hari Selasa (12/4) kemarin di Jalan Panglima Batur sekitar jam 11 pagi. Mereka ini berencana mau cari sasaran lagi," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noordianto kepada wartawan, Rabu (13/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Dalam penangkapan itu polisi menyita barang bukti antara lain mobil Xenia bernomor polisi KT 1573 LA, batu mustika merah delima, dan amplop berisi enam gelang imitasi.
"Perhiasan emas milik korban Bu Wati sudah dijual pelaku, karena kejadiannya bulan Februari ya," ujar Noordianto.
Modus pelaku menyewa angkot dari pemilik angkot Hasriadi (20), yang dikemudikan oleh pelaku Rival (21), dan mendapatkan sasaran atau korban di kawasan Pasar Pagi. Tiga teman Rival ada di mobil Xenia," ujar Noordianto.
"Kemudian satu persatu pelaku ini naik ke angkot dan pura-pura tidak saling mengenal. Setelah itu mereka pun menjalankan peran masing-masing," tambah Noordianto.
Satu persatu pelaku lainnya, Andi Arul (44) dan Rusli (39), melancarkan aksinya memperdaya korban Wati. Di antaranya mengaku sebagai ahli pengobatan alternatif menggunakan batu mustika merah delima untuk menyembuhkan penyakit.
"Andi dan Rusli ini residivis. Pelaku memperdaya korban kalau batu itu obat di atas segala obat, juga bisa menambah rezeki. Supaya obatnya lebih manjur harus mensucikan perhiasan, karena katanya penyakit ini ada dua yaitu dari tubuh dan barang bawaan," ungkap Noordianto.
Satu persatu perhiasan Wati pun berpindah tangan. Dua belas perhiasan mulai dari gelang, dan cincin bernilai sekitar Rp80 juta. Wati ditinggalkan pelaku di dalam angkot yang kemudian dikemudikan Hasriadi. Tersadar perhiasannya raib, Wati melapor ke polisi.
"Penyelidikan sementara aksi pelaku sudah dilakukan sejak lama. Baik di Samarinda sendiri, maupun di luar Samarinda. Kasus ini masih kami dalami lagi," demikian Noordianto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menerima laporan segera datang ke lokasi meredam massa dan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Kayen.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaLokasi rumah tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca Selengkapnya