Bermodal wajah ganteng, Chandra tipu calon tenaga kerja rumah sakit
Merdeka.com - Hanya bermodal ketampanan dan menawan, Chandra Herwaman mampu menipu orang yang dijanjikan bisa menjadi karyawan di sebuah rumah sakit. Setidaknya ada tiga orang menjadi korbannya, yakni MR, EP dan HD yang dijanjikan akan menjadi perawat rumah sakit di Surabaya.
Selain bermodal ketampanan, Chandra juga sering mengaku sebagai dokter yang praktik di Rumah Sakit Siloam Surabaya. Namun ternyata apa yang dilakukannya itu hanya penipuan dengan tujuan mencari keuntungan.
"Dokter itu hanya kedok saja. Agar bisa melakukan penipuan uang besar. Padahal tersangka Chandra ini dokter gadungan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol I Dewa Gede Juliana, Rabu (1/11).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang Diah Permatasari ikuti selama pembekalan? Para istri mendapatkan pembekalan untuk memahami perspektif beberapa bidang. Mulai dari psikologi dan ekonomi hingga mempersiapkan penerus bangsa untuk generasi masa depan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana Diandra bersekolah sebelumnya? Sosoknya jarang menjadi sorotan, karena sebelumnya ia masih bersekolah di Sekolah Taruna Nusantara.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
Menurut dia, aksi penipuan tersangka terbongkar setelah korban memberikan uang sebesar Rp 79 juta, pada awal bulan Mei lalu. Namun korban yang telah mengirimkan uang itu hingga Oktober belum juga diterima bekerja sebagai perawat. Akhirnya ketiga korban melaporkan kasusnya ke kepolisian.
Dari laporan itu, Resmob Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan terhadap tersangka di kawasan Manyar Tirtosari, Kota Surabaya. Di tempat itu, ditemukan banyak dokumen ber kop atau logo di kertas bertuliskan Rumah Sakit Siloam Surabaya.
"Dokumen ditemukan polisi ternyata surat keterangan perjanjian kontrak kerja dibuat oleh tersangka yang ternyata itu fiktif," ujarnya.
Di depan penyidik, tersangka Chandra Hermawan mengakui, kalau pernah sekolah di bidang kesehatan. Setelah lulus SMA, dia kuliah di perawatan. Dari situ, mengetahui cara membuat surat kontrak kerja sebagai perawat untuk melakukan penipuan.
"Saya itu pernah kuliah di perawatan. Tapi drop out. Kemudian saya berbaur ke teman-teman kuliah, kalau saya mengaku praktik di Rumah Sakit Siloam," kata Chandra.
"Pengakuan praktik di rumah sakit aku lakukan untuk meyakinkan pada korban. Kalau saya itu bisa memasukkan seorang perawat di Rumah Sakit Siloam. Kalau sudah ada yang memberikan uang. Setelah itu saya gunakan untuk bayar kos dan utang," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca SelengkapnyaKadangkala, ia juga akan bertanya pada perawat atau pun teman-temannya yang pernah berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaHal yang memberatkan Susanto di antaranya pernah terjerat pidana dalam perkara yang sama.
Baca SelengkapnyaSusanto beralasan harus menafkahi mantan istri, anak-anak dan orang tuanya yang sudah uzur.
Baca SelengkapnyaSusanto didakwa melakukan penipuan karena mengaku-ngaku sebagai dokter dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun lebih.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaHeboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaPanitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca Selengkapnya