Bertemu Menteri ATR, Gibran Bahas Sengketa Tanah Sriwedari
Merdeka.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menerima kunjungan kerja Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional atau ATR/BPN Hadi Tjahjanto, di Balai Kota, Rabu (10/5). Mantan Panglima TNI itu mendeklarasikan Solo sebagai Kota Lengkap, di Pendapi Gede.
Saat bertemu Menteri ATR/BPN, Gibran mengaku sempat membicarakan perkembangan sengketa tanah Sriwedari dengan ahli waris RMT Wiryodiningrat yang sudah dimenangkan Pemkot Solo. Gibran menyampaikan jika sengketa tanah Sriwedari ini mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian ATR/BPN.
"Pokoknya sudah diatensi khusus sama pak Menteri ATR/BPN," ujarnya.
-
Siapa yang mencanangkan Taman Sriksetra? Sri Baginda Sri Jayanasa atau dikenal Dapunta Hyang Srijayanasa sudah mencanangkan konsep Taman Nasional yang diberi nama Taman Sriksetra.
-
Di mana lokasi Taman Dewi Sartika? Rupanya, kawasan terbuka hijau tersebut adalah Pieterspark atau Taman Dewi Sartika yang letaknya tak jauh dari kantor Bupati Bandung atau Balai Kota saat ini.
-
Siapa yang diberi tanah Prawirotaman oleh Kraton? Pada awal abad ke-19, kawasan ini diberikan oleh pihak Kraton Yogyakarta kepada seorang bangsawan bernama Prawirotomo.
-
Kenapa Gunung Srobu ingin dijadikan cagar budaya? Tujuan dari hal ini adalah untuk melestarikan situs megalitik yang ada di sana.
-
Siapa yang terlibat dalam pelestarian Lahan Basah Mesangat Suwi? Sehingga tidak salah jika Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin terus bekerjasama membangun keberlangsungan ekosistem LBMS yang sehat.
-
Kenapa Sunan Giri membangun Giri Kedaton? Ia meminta sang putra mendirikan pusat dakwah di atas tanah yang sama dengan segengam tanah dari Pasai yangia berikan kepada putranya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo mengaku berkomitmen untuk terus memperjuangkan agar tanah Sriwedari tetap menjadi area publik milik masyarakat Solo.
"Ini masih berporses terus ya, masih kita perjuangkan," pungkas Gibran.
Sengketa tanah Sriwedari seluas hampir 10 hektar terjadi sejak puluhan tahun lalu. Keberadaan tanah di pusat kota itu memiliki sejarah yang tak bisa dipisah dari Kota Solo.
Sriwedari dulunya dikenal sebagai Kebon Rojo (Kebun Raja) di masa pemerintahan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Pakoe Boewono (PB) X.
Di lokasi tersebut, terdapat Museum Radya Pustaka yang menyimpan ribuan benda cagar budaya (BCB). Kemudian Stadion Sriwedari museum Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama.
Gedung Wayang Orang, Masjid Agung yang masih dalam proses finishing dan Museum Keris Nusantara, serta bangunan lainnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menyebut proses kepemilikan lahan Sriwedari lebih rumit dibandingkan Benteng Vastenburg, karena masih berstatus sengketa.
Baca SelengkapnyaDengan pembatalan tersebut, Pemkot Solo secara hukum dapat memanfaatkan lahan Sriwedari.
Baca SelengkapnyaGibran enggan mengomentari diangkatnya AHY menggantikan Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaGibran menandaskan selama dirinya dan Teguh memimpin Kota Solo, sudah melakukan upaya dalam penyesuaian di bidang hukum.
Baca SelengkapnyaGibran bergegas dari Balai Kota Solo usai tak lama ngantor.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tahap selanjutnya akan dimulai pada September hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaGibran pun meminta maaf jika masih ada kekurangan. Banyaknya masukan akan dijadikan bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia memastikan memiliki komunikasi yang baik dengan Partai Golkar, termasuk dengan partai politik yang lain.
Baca SelengkapnyaDisinggung apakah membahas hal lain termasuk politik saat jogging dan sarapan bersama itu, Ganjar hanya tersenyum.
Baca SelengkapnyaRespati mengaku tak mengundang Gibran secara khusus untuk datang. Namun mantan Wali Kota Solo kebetulan sedang berada di Solo.
Baca SelengkapnyaMangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre digadang gadang bisa menggantikan posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo berikutnya.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP ini dilaporkan waris tanah eks Taman Sriwedari.
Baca Selengkapnya