Bikin kisruh, pejabat diminta jangan bersuara soal Tolikara
Merdeka.com - Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Abdulhamid Dipopramono meminta agar simpang siur informasi oleh pejabat publik terkait insiden Tolikara, Papua, dihentikan. Dia juga mengharapkan pemerintah satu suara dan bicara dengan data.
"Pemerintah harus satu suara dan bicara dengan data, tidak dengan opini oleh masing-masing pejabatnya," kata Dipopramono seperti dilansir Antara, Rabu (22/7).
Menurut dia, pada era informasi saat ini, siapapun bisa menyebarkan berita sesuai versi dan kepentingan masing-masing. Apalagi di media sosial, menurut dia, sangat gampang suatu berita kecil menjadi besar karena berefek bola salju meskipun itu berita yang salah.
-
Bagaimana proses laporan Tiko? 'Kasusnya ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. (Terkait pelimpahan) jadi masyarakat dapat melaporkan peristiwa yang dialami di mana saja,' ucap Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. 'Kemudian dipertimbangkan apakah ditindaklanjuti oleh Polda, Polres dan bahkan dapat dilakukan oleh Polsek,' lanjutnya.
-
Siapa yang melaporkan Tiko Aryawardhana? Tiko Aryawardhana dilaporkan oleh mantan istrinya, Arina Winarto alias AW, atas tuduhan penggelapan dana perusahaan.
-
Apa tujuan Rakor Satu Data Kutai Timur? Tujuan pelaksanaan kegiatan Rakor itu adalah memberikan pemahaman tentang Satu Data Indonesia beserta instrumen-instrumen pendukungnya.
-
Apa yang diucapkan Tora Sudiro di pemakaman? “Dalam perwakilan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan mengikuti proses pemakaman ibu kami, Dyah Setyoutami Sudiro, menuju tempat peristirahatan terakhir,“ ujar Tora Sudiro.
-
Apa isi laporan Atta Halilintar? Kepolisian menerima laporan dari YouTuber Atta Halilintar terkait berita bohong (hoaks) perceraian dan nikah siri dengan YouTuber Ria Ricis atau inisial RR pada Rabu (4/9) malam.
"Mereka tidak bisa disalahkan. Yang paling penting adalah dari sisi pemerintah sebagai penyelenggara negara, tidak boleh para pejabatnya membuat pernyataan yang berbeda-beda yang menjadikan informasi semakin simpang siur sehingga tidak ada kejelasan kebenaran dan membuat publik bingung," ujarnya.
Menurut dia, karena persoalan Tolikara adalah di ranah politik, hukum, dan keamanan, maka peran Menteri Koordinator Polhukam, Tedjo Edhi Purdijatno sangat menentukan. Selain itu, menurut dia, juga perlu koordinasi dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Mendagri, Kapolri, Gubernur Papua, Panglima TNI, Kepala BIN, bahkan Menteri Agama harus dikoordinasi segera oleh Menko Tedjo," katanya.
Selain itu menurut dia, upaya pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) baik oleh pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat juga diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Namun anggota TPF harus heterogen komposisinya agar tidak menimbulkan kecurigaan dan masalah baru. Menurut nya, hanya satu sumber informasi ini penting agar media dan publik tidak dibingungkan oleh informasi yang tidak jelas asal-usulnya, apalagi tidak semua media juga datang ke lokasi.
"Selanjutnya, keterangan atau informasi resmi seharusnya dikeluarkan oleh TPF ini atau pejabat pemerintah yang ditunjuk atas laporan TPF. Pejabat pemerintah jika mengeluarkan pendapat harus satu suara berdasarkan data yang diperoleh dari TPF, jangan beropini atas masukan sumber masing-masing yang belum jelas konfirmasinya," katanya.
Ia mengatakan, peristiwa Tolikara harus mendapat penanganan cepat karena Papua sedang menjadi sorotan internasional. Apalagi pada kejadian, di Papua sedang banyak orang luar Indonesia yang sedang berada di sana. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca Selengkapnya