Blak-blakan Saipul Jamil soal Penangkapan, Dijebak Asisten Bilangnya Mau Antar Panci
Tanpa menaruh rasa curiga, Saipul Jamil yang akrab disapa Bang Ipul itu pun mengiyakan.
, S mengaku ingin menyerahkan sejumlah perabotan seperti panci ke orangtuanya.
Blak-blakan Saipul Jamil soal Penangkapan, Dijebak Asisten Bilangnya Mau Antar Panci
Artis sekaligus pedangdut Saipul Jamil mengaku tidak menyangka jika asisten pribadinya S alias Steven ternyata pengguna narkoba. Hal itu menyangkut insiden penangkapan S yang dilakukan Polsek Tambora ketika tengah bersamanya.
"Tidak ada (rasa curiga), orangnya karena baik banget. Makanya di sini saya harus hati-hati sedang memilih teman, memilih calon pekerja harus bener-bener selektif. Karena yang saya pikir baik dia ternyata seperti ini gitu, ini mungkin menjadi pelajaran buat saya," ujar Saipul Jamil di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (6/1).
Adapun Saipul Jamil bercerita ketika dirinya ternyata dibohongi oleh asistennya S. Dimana, S mengaku ingin menyerahkan sejumlah perabotan seperti panci ke orang tuanya sehingga meminta Saipul Jamil menunggu di sekitar Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Dia bilang bang bagaimana sebelum kita ke tempat meeting, ke tempat ibu saya dulu, ini kan ada perlengkapan di rumah nih ada panci, ada penggorengan enggak kepakai. Daripada mubazir mendingan buat ibu saya," kata Saipul meniru ucapan S.
Tanpa menaruh rasa curiga, Saipul Jamil yang akrab disapa Bang Ipul itu pun mengiyakan. Sampai menunggu di depan gang, karena akses ke rumah S disebutkan tidak bisa diakses dengan mobil.
"Enggak bisa dijangkau dengan mobil, dia gang kecil. Yau sdah saya dropin dia di situ, di tempat biasa, nah saya tunggu di masjid. Itu jam 2 siang, saya tungguin sampai jam 3 kok lama banget ngedrop panci penggorengan begitu," kata dia.
"Tapi saya sama sekali tidak ada berpikir negatif kalau dia itu sedang melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Jadi setelah dia sudah nyampe jam 3 saya ingat banget tuh karena saya di situ saya wudhu rencananya mau salat di daerah Jakbar," tambahnya.
Namun demikian, Bang Ipul mengaku setelah berjalan tak lama ada seorang yang mengetuk pintu kaca mobil memintanya berhenti dengan mengaku sebagai polisi. Namun, ia tak percaya dan meminta S asistennya tetap melaju mencari perlindungan.
"Saya sampai teriak begitu meyakinkan masyarakat bahwa saya benar-benar dalam keadaan lagi minta tolong. Itu salah satu alasan saya terus melaju karena saya lagi mau cari kantor polisi saking takutnya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, polisi mengungkap proses transaksi narkoba oleh S dilakukan tanpa sepengetahuan Saipul Jamil dengan kedok mengantar perabotan dapur ke orangtuanya.
"Dari pengakuannya, ketika selesai salat Zuhur di Masjid kawasan Kedaung Kaliangke, di situ asistennya S melakukan jual-beli narkoba tanpa sepengetahuan SJ (Saipul Jamil)" kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi.
Syahduddi mengatakan dari hasil penangkapan S akhirnya polisi menciduk pengedar inisial R alias Dese di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Dengan barang bukti sabu yang masih tersisa di tangan R, saat ditangkap dirumahnya.
"S mengakui narkoba itu didapatkan dari R, yang sudah lama dilakukan profiling dan penyelidikan bahwa yang bersangkutan penjual dan pengedar," imbuhnya.
Sementara itu dari hasil penggeledahan dan tes urin, pengemudi atas nama S dan R dinyatakan positif mengandung amfetamin dan methamphetamine sehingga dia ditetapkan tersangka.
Sebagaimana dijerat Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika, sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009.