Blusukan ke Desa, Dokter di Banjarnegara Temukan Orang Gangguan Jiwa Dikerangkeng
Merdeka.com - Satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Banjarnegara didapati dalam kondisi memprihatinkan. Dia dikerangkeng atau terkurung di dalam ruang sempit berpagar bambu.
ODGJ tersebut berinisial BM, didapati oleh dokter spesialis jiwa, Seno Bayu Aji yang merupakan dokter Kesehatan Jiwa dari Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Pada Jumat (10/4), dr Seno melakukan pelayanan jemput bola atau blusukan ke sejumlah desa karena ada ketakutan warga mendatangi rumah sakit akibat pandemi Corona Virus atau Covid-19.
Saat mendatangi Desa Kincang, Kecamatan Rakit, Seno mendapati kondisi memprihantikan yang dialami oleh BM. Dia menempati ruangan antara kamar mandi dan dapur rumah milik anaknya, Nur Hasanah (27). Ia dikerangkeng, menggunakan pagar bilah-bilah bambu. Ruangan itu seluas 1,5 meter kali dua meter.
-
Siapa yang terdampak isolasi sosial karena gangguan mental? Banyak orang dengan gangguan kesehatan mental mengalami isolasi sosial karena stigma atau karena gejala-gejalanya yang menghambat kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
-
Apa masalah utama yang dihadapi penjara di Jawa Tengah? Hampir semua lapas dan rutan yang kami kelola sudah over kapasitas. Rata-rata setiap lokasi rutan dan lapas penghuninya sudah over sampai 60 persen, ada juga yang over 50 persen.
-
Apa penyakit keterbelakangan mental itu? Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Di mana penjara over kapasitas di Jawa Tengah? Berbagai cara untuk menanggulanginya mulai pendistribusian narapidana ke tempat-tempat yang masih longgar hingga program asimilasi.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
Alas berupa tanah. Di dalamnya hanya ada bangku memanjang untuk ia duduk dan berbaring. Kesehariannya tak mau menggunakan baju, dan berbicara meracau. Namun ia masih bisa berinteraksi dengan orang lain.
"Pasien yang kita temui bervariasi, ada yang ringan, sedang dan berat. Khusus di Kincang yang di ruangan kecil itu, termasuknya gangguan berat, tapi kita bersama tim medis puskesmas dan keluarganya melakukan upaya, baik pemberian obat secara oral, dan ke depan kita usahakan obat injeksi," kata Seno.
Nur Hasanah, putri BM bercerita sewaktu dia masih kecil setahu dia ibunya berperilaku normal. Namun saat BM kerja di Jakarta, keluarga sempat putus komunikasi. Ibunya tahu-tahu sudah dirawat di panti sosial di Pekalongan.
Dia dan keluarga sudah berupaya untuk melakukan pengobatan. Namun masih belum banyak berarti. Dia berharap ke depan kondisi mental ibunya dapat membaik. Salah satunya dengan datangnya dokter kesehatan jiwa ke rumahnya.
"Saya berharap ada kesembuhan bagi ibu saya. Saya juga berusaha agar ibu mau mengkonsumsi obat yang diberikan dokter," harapnya.
Yuli Puriwati, Petugas Program Jiwa Puskesmas Rakit 2 mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, mulai pemberian gizi, obat, serta injeksi. ia mengatakan, BM sebelumnya sudah masuk program perawatan. Namun, perawatan terkendala keterbatasan fasilitas.
"Karena semakin banyak pasien, ada 53 pasien yang kita tangani," kata Yuli.
Tindakan blusukan yang dilakukan Seno, sebab ia mendapati situasi pandemi corona virus membuat masyarakat takut untuk datang ke rumah sakit. Ia pun mengambil keputusan jemput bola, ditemani perawat, apoteker, dan tenaga lainnya. Dia mengedukasi agar pasien gangguan jiwa tetap konsumsi obat. Sedang tim melakukan pemeriksaan secara langsung termasuk memberikan obat yang dibutuhkan pasien, serta mengevaluasi hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya.
"Kami justru khawatir dengan adanya wabah corona, pasien ini berhenti konsumsi obatnya. Pasalnya konsumsi obat bagi pasien gangguan jiwa ini tidak boleh terputus. Dalam kondisi apapun mereka harus konsumsi obat dengan teratur," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaPelaku seorang wanita dan sudah ditangkap dan masih dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaKasus pengancaman dan perampasan terhadap perempuan, M (23) di Banjarwangi, Garut, viral di media sosial. Dalam aksinya pelaku menggunakan pistol dan golok.
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi tidak ditemukan KTP atau kartu identitas lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason
Baca Selengkapnya"Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar.
Baca SelengkapnyaPria lanjut usia (lansia) nekat menceburkan diri ke kolam air mancur di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria diikat kedua tangannya dengan kondisi tubuh berlumuran lumpur dibuang ke jalan menuju pasar Banjardowo Semarang, viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca Selengkapnya