BNN: 70 Persen pengguna narkoba adalah para pekerja
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere mengatakan, jumlah pengguna narkoba dilihat dari segi pencarian, adalah kelompok pekerja dengan persentase 70 persen. Sedangkan pemadat dari kalangan pekerja mencapai 22 persen.
"Kelompok pekerja masih mendominasi karena dari segi finansial mereka memiliki materi untuk membeli narkoba," jelas Goris Meres saat meresmikan Balai Rehabilitasi BNN Baddoka di Makassar, Selasa (26/6/2012).
Menurut Gories, kelompok pekerja biasanya menggunakan narkoba sebagai pendukung stamina kerja atau dopping bagi mereka. Selain itu, mereka juga dulunya adalah pengguna aktif atau pecandu narkoba.
-
Siapa yang paling rentan terhadap kecanduan narkoba? Narkoba dianggap segelintir orang dapat menenangkan pikiran.
-
Siapa yang paling berisiko terkena dampak narkoba? Penggunaan narkoba terbukti memengaruhi semua lapisan masyarakat dan tingkat status sosial ekonomi tanpa pandang bulu.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi pengguna narkoba? Belajar mengenali ciri-ciri fisik atau perilaku penggunaan narkoba dapat membantu mencegah masalah ini berkembang lebih jauh.
-
Apa ciri fisik utama pengguna narkoba? Beberapa ciri-ciri pengguna narkoba paling mencolok adalah yang memengaruhi proses fisiologis tertentu.
-
Siapa yang terbukti positif menggunakan narkoba? Setelah melalui uji tes, Saipul Jamil dinyatakan tidak terlibat dalam penggunaan barang haram tersebut. Sebaliknya, yang terdeteksi positif adalah asisten yang saat itu berada bersama Saipul Jamil.
Sementara itu, untuk kasus penyalahgunaan narkoba lanjut dia, usianya mulai dari 10 - 59 tahun dengan rincian, usia 10-19 tahun 2,27 persen, 20-29 tahun 4,41 persen, 30 - 39 tahun 1,08 persen dan usia di atas 40 tahun sekitar 1,06 persen.
"Meski angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di bawah proyeksi periode yang sama, tetapi dengan fenomena gunung es ini maka penyalahgunaan atau pecandu narkoba bisa lebih besar," ungkap Gories.
Berdasarkan hasil penelitian, kerjasama BNN dengan Puslitkes UI tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba sebesar 2,3 persen setara dengan 3,8 - 4,2 juta orang. Angka ini berada di bawah proyeksi angka prevalensi tahun yang sama yaitu 2,32 persen.
Lebih jauh Gories menambahkan, Indonesia masih rawan peredaran Narkoba baik nasional maupun luar negeri. Karena itu semua pihak harus berupaya menurunkan angka kasus Narkoba sejak 2007 - 2011.
Berdasarkan data BNN, kasus ganja mengalami penurunan rata-rata sebesar 9,9 persen, kasus heroin rata-rata turun 26,6 persen, kasus ekstasi turun rata-rata 23,5 persen, namun kasus shabu mengalami peningkatan rata-rata sebesar 21,2 persen. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ivan menjelaskan, kelompok tersebut adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp1 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca Selengkapnyadua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaKasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca Selengkapnya