BNN pakai senjata dan rompi antipeluru baru saat gerebek di Medan
Merdeka.com - Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengungkapkan, anggotanya menggunakan senjata baru dalam penggerebekan komplotan terduga bandar narkoba di kawasan Sunggal dan Medan Johor, Sumatera Utara, Rabu (1/3) pagi. Menurut Waseso, senjata itu khusus digunakan anggota BNN dalam memberantas pelaku narkoba.
"Ada empat jenis. Laras pendek hanya pistol. Sisanya laras sedang dan panjang," kata Waseso di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Waseso mengatakan, empat jenis senjata itu memiliki keunggulan masing-masing. Salah satunya dapat menghancurkan pintu berbahan besi atau brankas yang digunakan pelaku narkoba bersembunyi maupun menyimpan barangnya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Kenapa senjata itu penting? Artefak berupa kayu dengan usia ratusan ribu tahun sangat jarang ditemukan karena kayu sangat mudah membusuk dan hancur.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
"Kalibernya beda beda, ada yang dinamakan 12 GA, ada lima jenis pelurunya. Ada yang loper (kapasitas senjata menyimpan peluru-Red) 12, 7, 9, ada juga loper single. Itu untuk penghancur pintu besi atau pintu tebal, bisa dihancurkan dengan senjata itu. Jadi kalau dobrak enggak mesti dengan mesin pemotong. Cukup tembakkan sekali saja langsung rusak," ujar dia.
Menurut dia, senjata itu tidak dibuat oleh PT Pindad melainkan dipesan dari luar negeri. Senjata itu dipesan dari Cekoslowakia, Amerika, Jerman dan Rusia.
"Ada buatan Ceko, Amerika, Jerman, dan Soviet (Rusia-Red). Jadi kita lihat kebutuhan dan kualitas senjata. Yang di medan itu biasa karena peningkatan perlawanan semakin meningkat. Maka kemarin kita enggak bisa berbuat apa apa karena peralatan belum hadir," bebernya.
Mantan Kabareskrim itu menambahkan, alasan menggunakan senjata produksi luar negeri lantaran kualitasnya yang telah teruji. Selain menggunakan senjata baru, anggota BNN juga dilengkapi rompi anti peluru yang tak kelihatan dengan mata alias seperti baju.
"Semua buatan luar negeri karena harus menjamin senjata itu akurasinya dijamin, efektifitasnya juga dijamin, karena kita berhadapan dengan nyawa. Jadi enggak boleh ragu dan enggak boleh senjata kualitasnya enggak terjamin. Jadi akurasi tembakan harus tepat," kata Budi.
Waseso menuturkan, pembelian senjata canggih ini memakai anggaran dari negara karena didukung Presiden Joko Widodo. Menurut dia, senjata canggih ini tak digunakan anggota Polri dan TNI karena penggunaannya berkaca dari pengalaman anggota BNN yang gugur saat mengungkap kasus narkoba.
"Ada yg digunakan militer Amerika, Meksiko, ada beberapa negara yang pakai. Tetapi di TNI enggak dipakai karena kalibernya enggak kaliber standar TNI Polri di Indonesia, tetapi kalau di negara luar digunakan untuk kepentingan militer," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan peredaran puluhan Kg sabu-sabu di Medan, Rabu (1/3). Sejumlah orang diamankan, seorang di antaranya tewas didor. Penyergapan dilakukan tim BNN di sejumlah lokasi, di antaranya kawasan Sunggal dan Medan Johor.
Petugas yang ditemui seusai melakukan penggeledahan rumah di Jalan Melinjo 3 No 6, Gedung Johor, Medan Johor, menyatakan sabu-sabu yang disita sekitar 39,8 Kg. "Di sini 1,8 Kg, di TKP Sunggal 38 Kg. Ini masih mau dikembangkan," katanya.
Rumah cukup besar di Jalan Melinjo 3 itu dihuni H, warga asal Aceh. Pria muda 3 anak itu terlihat dibawa petugas BNN ke dalam mobil. Dari dalam rumah, petugas BNN juga membawa ransel anak-anak berwarna merah muda.
"Tadi ada ditemukan 1,8 Kg sabu-sabu di dalam kamarnya. Dia ini baru 3 bulan menyewa rumah ini. Kata petugas tadi, penangkapan ini merupakan pengembangan penangkapan di Sunggal. Di sana ada yang tewas ditembak," jelas Edwin Faisal, Lurah Gedung Johor yang ikut menyaksikan penggerebekan itu.
Selain H, petugas BNN juga mengamankan sejumlah orang di kawasan Sunggal. Petugas dilaporkan menyergap 2 unit mobil di Jalan Medan-Binjai Km 10,3. Ada penembakan dalam penyergapan itu. Sejumlah orang diamankan, seorang di antaranya tewas. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaGuna menanggulangi aksi kejahatan begal dan geng motor, Edy Rahmayadi membekali personel Satpol PP Pemprovsu dengan 'senjata'.
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaSenjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaSenjata api generasi baru KKB ini disita dari Kamp Bandara Batas Batu.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.897,09 gram dan 5.934 butir pil ekstasi dimusnahkan di Aula BNNP Sumbar, Jumat (21/7). Narkotika itu diblender lalu dibuang ke dalam kloset.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya