Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB Ungkap Sulitnya Memadamkan Kebakaran di Lahan Gambut

BNPB Ungkap Sulitnya Memadamkan Kebakaran di Lahan Gambut 30 Hektare Lahan Gambut di Asahan Terbakar. ©2019 Merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui selama ini kesulitan memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah. Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, hal ini dikarenakan ketebalan gambut bisa mencapai puluhan meter.

"Gambut itu isinya fosil ya. Pohon-pohon kemudian daun-daun yang usianya mungkin sudah 200 dan ribuan tahun. Nah itu yang terbakar," kata Doni di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (8/10).

Kata Doni, bila yang terbakar hanya permukaan, maka mungkin saja kejadiannya tidak separah ini. Karena jika di bawah permukaan hutan hanya tanah, api akan cepat pada karena ketiadaan zat pembakaran, yakni oksigen. Sedangkan gambut, meskipun ketebalannya mencapai puluhan meter tapi di dalamnya menyimpan oksigen.

"Ditambah lagi dia (gambut) memiliki kayu yang usianya ribuan tahun sudah lapuk," ungkap Doni.

Doni mengungkapkan, pada dasarnya lahan gambut ialah lahan yang basah karena cukup banyak menyimpan air. Namun di saat kemarau, air mengalami penguapan hingga membuat gambut tersebut terdegradasi dan mengering.

Karena keringnya lahan gambut ini, maka api mudah merembet ke penjuru arah. Di tambah juga ketiadaan hujan di wilayah terdampak karhutla.

Ketiadaan hujan tersebut, kata Doni, pada dasarnya bisa diakali dengan rekayasa hujan buatan. Namun hujan buatan bisa dilakukan manakala komposisi awan di atas lahan terbakar mencapai 70 persen. Sedangkan di beberapa area yang terdampak karhutla, komposisi awannya tidak mencapai persentase itu.

"Nah kalau awannya tidak sampai 70 persen mau disiram berapa ton pun enggak akan bisa. Kita tidak bisa membuat hujan buatan, mulai kering," tutur Doni.

Pemadam dengan air atau hujan buatan, lanjut Doni, hanya memadamkan permukaannya saja. Sedangkan di bawahnya sama sekali tidak tersentuh oleh air.

Karena tidak terjamah air, maka bara di bawah lahan gambut tersebut masih menyala. Oleh karenanya meskipun permukaannya sudah dipadamkan, tapi beberapa waktu akan tebakan kembali karena bara api di bawahnya belum mati.

"Jadi tanpa dibakar pun karena gambut ini belum mendapatkan air yang cukup, maka dengan mudah akan kebakar lagi. Nah ketika kebakar kalau tidak ada asap tidak masalah, persoalannya ketika terbakar asapnya pekat ya. karena yang terbakar itu gambut yang isinya fosil tadi," tutup Doni.

Reporter: Yopi Makdori

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karhutla di Gunung Arjuno Meluas, Tim Pemadam Kesulitan Hadapi Medan Terjal
Karhutla di Gunung Arjuno Meluas, Tim Pemadam Kesulitan Hadapi Medan Terjal

Sementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan

Baca Selengkapnya
FOTO: Semangat Petugas BPBD Aceh Barat di Tengah Sulitnya Memadamkan Api di Hutan Gambut
FOTO: Semangat Petugas BPBD Aceh Barat di Tengah Sulitnya Memadamkan Api di Hutan Gambut

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat bekerja memadamkan api di lokasi kebakaran hutan gambut, Sabtu 15/02/2025)

Baca Selengkapnya
Update Kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu setelah Pemdaman 30 Jam
Update Kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu setelah Pemdaman 30 Jam

kebakaran hutan seluas lima hektar di kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dipastikan sudah padam.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Pemadaman Gunung Ciremai Kebakaran Terkendala Angin
Pemadaman Gunung Ciremai Kebakaran Terkendala Angin

Laporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.

Baca Selengkapnya
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar

Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
Gunung Jayanti Terbakar, Kobaran Api Mengarah ke Gedung BMKG Pelabuhan Ratu
Gunung Jayanti Terbakar, Kobaran Api Mengarah ke Gedung BMKG Pelabuhan Ratu

Kebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.

Baca Selengkapnya
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan

Asap masuk ke sekolah karena lokasi titik api kebakaran lahan sangat dekat dengan SMP Negeri 8 Tambang.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru
Kebakaran Hutan Muncul di Lereng Gunung Semeru

Asap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.

Baca Selengkapnya
350 Hektare Lahan Taman Nasional Way Kambas Terbakar
350 Hektare Lahan Taman Nasional Way Kambas Terbakar

Proses pemadaman kebakaran di Taman Nasional Way Kambas memerlukan waktu yang cukup lama karena medan yang sulit diakses oleh kendaraan pemadam.

Baca Selengkapnya