BNPT: Teroris di Indonesia berada dalam satu kelompok besar
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai menilai, semua jaringan teroris di Indonesia saling berhubungan. Bahkan, mereka merupakan suatu kelompok besar.
Menurutnya, kelompok besar ini memecahkan kelompoknya dengan nama lain. Namun, tetap dalam satu komando.
"Jadi ini satu jaringan besar ini. Tapi mereka menamakan diri dengan kelompok-kelompok kecil. Padahal coba lihat saja tujuannya, mindset-nya, komandannya, perintah dari mana, sama semua. Hanya namanya saja berubah-ubah," kata Mbai di RS Polri, Jakarta, Kamis (2/1).
-
Bagaimana cara membentuk Angkatan Siber TNI? 'Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,' ujarnya.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Siapa yang ingin membentuk Angkatan Siber TNI? Wacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI, yakni matra siber.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang membentuk Brimob? Cikal bakal Korps Brimob Polri adalah sebuah organisasi bentukan Jepang yang mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil).
Kelompok teroris itu, kata Mbai, sudah mengembangkan cara kaderisasinya. Salah satunya menggunakan media sosial. Namun, tetap mempunyai tujuan yang sama.
"Ya menanamkan ideologi radikal itu, ideologi apa yang ditanamkan, kebencian kepada negara, permusuhan kepada negara," terangnya.
Terkait autopsi ke enam terduga teroris yang tewas di Ciputat, dirinya menyerahkan semuanya kepada tim forensik.
"Wah saya tidak tahu urusan forensik itu, mereka bekerja profesional gak bisa ikut campur itu," jelasnya.
Seperti diketahui, Tim Detasemen Khusus (Densus ) 88 Antiteror Polri telah mengakhiri perburuannya kepada teroris. Dari penggerebekan di rumah kontrakan daerah Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, kepolisian berhasil menewaskan 6 teroris.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar, dari ke enam teroris tersebut saat ini kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan sarang teroris.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca Selengkapnya