Borus ditemukan tewas di kebun, parangnya masih nempel di pinggang
Merdeka.com - Borus Rumambi (46), warga Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, ditemukan tewas di kebun. Saat ditemukan parang yang sering digunakan berkebun masih tersarung dan menempel di pinggang.
Pencarian korban berawal saat anggota keluarga bernama Julien Rumambi melaporkannya ke Kantor SAR Manado. Selama 3 hari, Borus yang pamit ke kebun tak kunjung pulang.
"Minggu 2 Juli 2017 sekitar pukul 00.30 dini hari Wita, Kantor SAR Manado menerima laporan dari keluarga korban atas nama Julien Rumambi bahwa korban sudah meninggalkan rumah untuk bekerja di kebun hutan sejak 3 hari yang lalu," ujar Kepala Kantor SAR Manado Budi Cahyadi kepada merdeka.com, Minggu (2/7).
-
Siapa yang dimakamkan dengan alat berburu? “Kami sebenarnya telah menemukan sejumlah situs pemakaman. Tapi mungkin yang paling menarik adalah Individu 6. (Mereka) dikubur dengan alat berburu hewan besar yang mencakup ujung proyektil batu, serpihan batu tajam (mungkin untuk menyembelih), kemungkinan pisau batu serpihan, alat pengikis kulit, dan oker merah mungkin untuk penyamakan kulit hewan.“
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
Menerima laporan tersebut, Tim SAR langsung bergerak dibantu personel gabungan Polresta Manado, Polres Minut, masyarakat, dan keluarga korban menuju lokasi.
Tiba di lokasi pukul 01.20 Wita, Tim segera melakukan pencarian. Beberapa waktu melakukan penelusuran di kebun, Borus akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dengan posisi setengah telungkup. Dia mengenakan celana pendek. Parang yang biasanya digunakan berkebun masih tersarung dan menempel di pinggangnya.
"Jenazah korban langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Hermana Lembean dan selanjutnya diserahkan ke pihak kepolisian serta keluarga korban," jelas Cahyadi.
Belum diketahui penyebab kematian korban. Polisi masih mendalami kasus tersebut.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaWarga Jalan Baji Minasa, Kota Makassar digegerkan penemuan mayat pria di sebuah lahan bekas gudang milik PT Berdikari pada Senin malam (20/11).
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaKini, pelaku telah diamankan dan mendekam di sel tahanan Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaKerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya