Brandoville Studios, Bisnis Suami Istri Berujung Dilaporkan Karyawannya Atas Dugaan Kekerasan ke Polisi
Seluruh kebobrokan Brandoville Studios yang dipimpin oleh pasangan suami istri itu dibongkarnya melalui media sosial X
Mantan karyawan Brandoville Studios inisial CS membongkar kelakuan bosnya sendiri, pelbagai perlakuan tidak enak hingga kehidupan sehari-sehari di perusahaan yang bergerak di bidang animasi itu. Berujung melaporkan mantan bosnya sendiri yakni Ken Lai beserta istrinya Cherry Lai.
Seluruh kebobrokan di perusahaan yang dipimpin oleh pasangan suami istri itu dibongkarnya melalui media sosial X.
Diceritakan oleh korban, menjadi korban eksploitasi hingga harus pulang larut malam. Padahal, saat itu kondisinya sedang hamil.
Hal lainnya yang tidak masuk akal ketika dia harus dimarahi oleh bosnya tersebut. CS mendapatkan hukuman berupa naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Selain itu, korban juga dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.
Kasus yang sudah kepalang viral di jagat sosial media itu hingga akhirnya diusut oleh aparat kepolisian.
"Sudah diusut yang kekerasan terhadap karyawan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).
Siapa Pendiri Brandoville Studios?
Lantas siapa sosok dari dua orang petinggi itu yang diduga melakukan mengeksploitasi para karyawannya sendiri?
Sosok Ken Lai melalui laman resmi website Brandoville Studios merupakan pendiri sekaligus seorang CEO di perusahaan yang bergerak bidang animasi game industri Triple-A game art dan Animasi di Indonesia.
Dia pernah mengenyam pendidikan di Vancouver Film School dan University of Toronto di Kanada.
Lulus dari kuliah, karier pada bidang animasi game pertama dijajakinya di perusahaan besar EA Sport pada tahun 2004.
Sejumlah game terkenal juga dirinya pernah diproduksinya sebagai Lead Artist seperti FIFA, Medal of Honor, Fight Night Champion, NBA Live, dan kemudian bekerja sebagai Technical Artist untuk Resident Evil: Operation Raccoon City.
Bertahun-tahun kariernya yang moncer di negeri orang akhirnya memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri di Indonesia pada tahun 2020.
Bersamaan dengan dibangun perusahaan itu, Ken menunjuk istrinya sendiri Cherry Lai sebagai CEO perusahaan.
Profil Cherry sendiri tidak banyak termuat di website resmi Brandoville Studios. Namun melalui akun X @CherryLai2020 sempat memposting perihal Brandoville Studios.
Dalam postingannya menyebut soal peringatan lima tahun perusahaan yang didirikan oleh suaminya itu.
Kantor Brandoville Tutup Sejak Juli 2024
Bermodalkan dari cuitan sang korban, polisi akhirnya bergerak menyusut kasus dugaan eksploitasi dan penganiayaan yang menyeret dua bos yang merupakan pasangan suami istri. Setelah diselidiki kantor itu bertempat di Jalan Sumenep No 23, Menteng, Jakarta Pusat. Hasil pengecekan, peihak kepolisian mendapati beberapa fakta yang didapat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus membeberkan, perusahaan animasi itu beroperasi sejak 2019. Tercatat ada puluhan orang yang bekerja di tempat tersebut.
"Untuk karyawan laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan dan untuk jam pulang karyawan tidak sama paling cepat pukul 18.00 WIB dan paling lama pukul 04.00 WIB," ucap Firdaus dalam keterangannya, Minggu (15/9).
Namun, aktivitas di kantor sudah tak terlihat sejak Juli 2024. Hal itu sebagaimana keterangan saksi yang disampaikan kepada polisi.
"Untuk saat ini keadaan situasi kantor BRANDOVILLE STUDIO tutup sekitar bulan Juli 2024 dan tempat tersebut sudah tidak ditempati," ungkap Firdaus
Kendati begitu, ada sejumlah orang keluar dari kantor itu. Kata dia, berdasarkan keterangan saksi ada tiga orang yang merupakan seorang ART, dua di antaranya laki-laki dan satu di antaranya adalah perempuan paruh baya.
Seorang mantan karyawan membongkar tindakan sewenang-wenang bos dari salah satu perusahaan animasi di Jakarta. Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan.
Polisi Buru Cherry Lai
Polisi akhirnya yang bisa mengantongi identitas daripada Cherry Lai dan bakal diburunya. Terduga pelaku merupakan warga negara asing (WNA) asal Hongkong.
"Terduga pelaku inisial CL warga negara Hongkong," kata dia.
Firdaus mengatakan, sosok CL masih dalam proses pencarian. "Terduga pelaku masih dicari keberadaannya," ujar dia.