Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan disebabkan vaksin, siswa MI di Palembang tewas karena radang otak

Bukan disebabkan vaksin, siswa MI di Palembang tewas karena radang otak Siswi MI di Palembang tewas diduga usai vaksin. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Teka-teki penyebab kematian Jumiarni (8) yang meninggal dunia usai vaksinasi akhirnya terjawab. Hasil penyelidikan, siswi kelas dua Madrasah Ibtidaiyah Al Hikmah Palembang itu meninggal akibat radang otak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, dr Letizia, mengungkapkan diagnosis tersebut berdasarkan hasil penelitian dari Komisi Daerah Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) bekerjasama dengan Balai POM Palembang. Tim dokter menemukan fakta bahwa korban menderita accute disseminated encephalomyelitis atau radang otak bersamaan dengan imunisasi.

"Tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pasca imunisasi. Artinya, terjadi koinsiden atau kebetulan kejadian bersama-sama dengan pemberian imunisasi terhadap korban," ungkap Letizia, Selasa (16/1).

Menurut dia, diagnosis tersebut sangat dapat dipercaya karena uji sampel vaksin memenuhi persyaratan. Saat divaksin, kesehatan korban juga terbilang stabil.

"Kita cocokkan dengan diagnosa saat pasien dirawat di rumah sakit, semisal sampel feses. Hasilnya karena peradangan pada otak," ujarnya.

Atas hasil ini, kata dia, masyarakat Palembang tidak perlu khawatir lagi untuk memvaksinasi anaknya. Sebab, petugas di lapangan berpengalaman dan vaksinnya standar pemerintah.

"Ini jawaban dari keraguan masyarakat, kami minta dimaklumi dan dipahami. Setiap vaksin atau imunisasi baik bagi kekebalan tubuh," tegasnya.

Diketahui, Jumiarni (8) mengembuskan napas terakhir pada Selasa (14/11) pagi setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Keluarga menduga penyebab kematiannya karena vaksinasi massal di sekolahnya di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Jumat (10/11).

Beberapa saat usai disuntik, tubuh korban lemas namun dia tetap memaksakan diri bermain bersama teman-temannya. Pulang dari bermain, kondisinya semakin memburuk. Tubuhnya panas. Lengan kiri bekas disuntik vaksin, membengkak dan kedua kakinya lumpuh.

Orang tua korban meminta pertolongan ke pihak sekolah karena anaknya baik-baik saja sebelum divaksin. Korban dibawa ke Puskesmas terdekat dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang karena kondisinya semakin memburuk.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi korban sempat membaik. Namun, kesehatannya menurun hingga meninggal dunia di hari keempat perawatan. Jenazahnya dibawa ke rumah duka di Jalan Panca Usaha, Lorong Parlova, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal

Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies

Korban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya