Bupati Samosir dan Simalungun ikut bantu cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Merdeka.com - KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumut, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 Wib. Kapal itu disebut-sebut mengangkut lebih dari 80 penumpang dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.
Jumlah korban yang berhasil selamat dalam kejadian tersebut sebanyak 18 orang. Satu orang penumpang meninggal dunia yakni Tri Suci Hadayani, warga Aceh Tamiang. Untuk korban kapal yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan hingga saat ini berjumlah sekitar 94 orang.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen M. Iqbal menuturkan, sampai saat ini jumlah data korban yang valid masih belum dapat dipastikan. Tidak adanya daftar manifest penumpang kapal KM. Sinar Bangun menjadi kendala dalam menentukan jumlah penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Sampai saat ini upaya pencarian terhadap penumpang Kapal yang hilang masih terus dilakukan Tim Gabungan TNI/Polri, Basarnas BPBD Kab. Samosir dan Kab. Simalungun dan dari Pemkab Samosir. Tiga kapal kayu milik Organisasi Perkapalan Simanindo (OPS) dan KMP Sumut I dikerahkan.
"Turut juga dalam pencarian korban hilang tersebut antara lain Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Simalungun JR. Saragih dan anggota DPD RI Parlindungan Purba," ujar Iqbal melalui siaran pers diterima merdeka.com, Selasa (19/6).
Sekitar pukul 10.00 wib, tim gabungan menemukan satu buah tas hitam dan satu unit telepon genggam beserta KTP atas nama Maya Oktavianti asal Binjai. Diduga salah seorang penumpang Kapal. Satu jam kemudian, tim juga menemukan tiga buah tas berwarna kuning, hitam dan abu abu, tali sepanjang 10 meter, satu helm berwarna coklat, dua jaket hitam dan abu abu, dua jeriken berwarna biru, satu topi, satu tempat sampah dan satu buah ember berwarna biru beserta potongan jerigen bekas oli diduga dari kapal yang tenggelam. Cuaca dan ombak menjadi kendala dalam pencarian para korban yang hilang.
"Bupati Samosir didampingi Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Sahat Harianja menyampaikan imbauan kepada seluruh pihak terutama keluarga korban agar tetap tenang dan berdoa serta menyampaikan bahwa pencarian tetap dilakukan dan direncanakan bahwa Tim Penyelam dari TNI AL akan tiba untuk melakukan pencarian korban yang hilang," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca Selengkapnya