Cegah Corona, Pemkot Sabang Larang Wisatawan Asing ke Sabang
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang telah mengeluarkan kebijakan, untuk sementara waktu wisatawan asing dilarang berkunjung ke Sabang. Larangan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di pulau tersebut.
Selain itu wisatawan asing yang menggunakan kapal yacht, kapal pesiar juga diminta menunda sementara waktu berlabuh di Sabang. Keputusan ini hanya sementara waktu.
Kabag Humas Pemko Sabang, Bahrul Fikri menyebutkan, instruksi itu disepakati bersama dengan Forkopimda setempat. Salah satu poinnya, melarang wisatawan asing, kapal yacht dan pesiar untuk berwisata ke Sabang.
-
Mengapa Pulau Sentinel Utara dilarang dikunjungi? Sebenarnya, masyarakat Sentinel menolak orang masuk ke wilayah mereka untuk mencegah penularan virus dan patogen lain yang dapat memusnahkan suku mereka yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Kenapa Danau Kakaban ditutup untuk wisatawan? Kondisi Terkini Sejak 28 Desember 2023 hingga saat ini, Danau Kakaban masih ditutup untuk wisatawan. Kebijakan ini menyusul kondisi habitat ubur-ubur tak menyengat yang menurun drastis.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
"Itu sesuai hasil rapat bersama, tamu atau wisatawan asing akan ditolak masuk ke Sabang sementara waktu ini," ujar Bahrul, Senin (16/3).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, agar selalu mengawasi setiap wisatawan asing yang hendak ke Sabang. "Karena pelabuhan Ulee Lheue itu pintu masuk kedatangan wisatawan asing ke Sabang," tuturnya.
Dia mencontohkan, Senin pagi tadi ada sejumlah wisatawan asal Malaysia yang hendak menyeberang ke Sabang. Pihaknya telah meminta kepada mereka untuk menunda sementara waktu berlibur ke Sabang.
Pelarangan wisatawan asing masuk ke Sabang, berlaku hingga dua pekan ke depan. Selama 14 hari terhitung sejak hari ini, Senin (16/3). Ini juga sesuai dengan arahan Plt Gubernur Aceh, meliburkan seluruh sekolah dan juga membatasi jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dilaporkan pelabuhan Ulee Lheue tidak banyak penumpang berkumpul di sana. Suasana pelabuhan tampak sepi, hanya beberapa penumpang mayoritas warga Sabang yang hendak menyeberang ke sana.
Petugas pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Ismail mengaku kapal cepat yang diberangkatkan pagi tadi, penumpang kurang 50 persen terisi. Mayoritas penumpang warga yang berasal dari Sabang.
"Baik kapal cepat maupun lambat sangat sedikit mengangkut penumpang," jelasnya.
Begitu juga penyeberangan sebaliknya, dari Sabang ke Banda Aceh juga minim penumpang. Kendati demikian, Ismail mengaku operasional kapal di pelabuhan penyeberangan tetap normal, tidak berpengaruh dengan isu penyebaran virus corona.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kewaspadaan tersebut, di antaranya mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAgar tidak menimbulkan dampak buruk maka penanganan WNA bermasalah itu perlu dilakukan maksimal.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPenetapan kebijakan itu sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern) oleh WHO.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya