Cek Jaring Penangkap Lobster, Nelayan Hilang di Perairan Legok Pangandaran
Merdeka.com - Sariman (48), seorang nelayan pencari lobster dinyatakan hilang di perairan Legok Jawa, Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (6/1). Saat ini, tim SAR tengah melakukan pencarian setelah korban dinyatakan hilang.
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan adanya nelayan yang hilang sekitar pukul 15.00.
"Kami sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pencarian," katanya.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di laut? Para penyelam ini sedang berlatih di pantai lepas Kroasia. Mereka kemudian melihat sesuatu dari dasar laut dan tersandung bangkai kapal kuno.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana ekor manusia hilang? Dalam studi ini, para peneliti menemukan mutasi DNA unik yang terkait dengan hilangnya ekor leluhur pada gen TBXT, yang berperan dalam pengaturan panjang ekor pada hewan berekor.
-
Siapa yang menemukan lobster biru? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, 'Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.'
Jumaril menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Sariman berangkat ke laut sekitar pukul 05.00 guna melihat jaring yang dipasangnya untuk menangkap lobster. Hingga pukul 11.00, korban diketahui belum pulang dari laut sehingga rekannya merasa aneh.
"Rekan korban kemudian mencari ke pinggir laut yang oleh korban biasa dijadikan tempat istirahat. Namun di lokasi tersebut mereka hanya menemukan sepeda motor, baju, rokok, dan dompet milik korban, sedangkan sepatu dan tas yang digunakan untuk menangkap lobster tidak ada," jelas Jumaril.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini korban belum ditemukan. Pihaknya saat ini bersama tim lainnya sedang melakukan pencarian terhadap korban di sekitar lokasi terakhir diketahuinya korban.
Sementara itu, Uhan yang merupakan Ketua Rukun Nelayan Desa Legokjawa menyebut bahwa korban adalah nelayan ampar yang suka menangkap lobster di pinggir pantai ketika air surut. "Jadi bukan nelayan yang pakai kapal," sebutnya.
Menurut Uhan, korban diketahui berangkat dari rumahnya sekitar pukul 05.00 menggunakan motor sambil membawa dua peralatan tangkap lobster dan lainnya. Korban biasanya sudah pulang ke rumah sekitar pukul 08.00, namun saat itu belum pulang juga.
"Sekitar pukul 11.00, ketika istrinya pulang mengaji ternyata suaminya belum pulang. Istrinya nanya ke teman-teman di lapangan, setelah dicari ditemukan celana, baju, dan alat tangkap di saung kecil," ungkapnya.
Uhan yang menerima informasi tersebut, sekitar pukul 13.00 turun ke lapangan dan sempat melihat barang bukti yang ada. "Disimpulkan, nelayan itu diduga terseret ombak. Tidak ada saksi, hanya barang bukti di sana masih ada. Sampai sekarang belum ditemukan. Besok tim SAR akan melakukan pencarian," ucapnya.
Dijelaskan Uhan, saat ini kondisi gelombang di perairan Pangandaran cukup normal. Namun walau begitu, kondisi anginnya cukup kencang.
"Kalau gelombang cukup normal, namun angin kencang. Diatas 25 knot. Aktivitas nelayan masih, tapi berkurang. Biasanya lima jam, saat ini pagi hanya satu sampai dua jam. Tangkapan pasti jadi berkurang, padahal ikan lagi banyak. Ini sudah dari dua minggu. Mudah-mudahan besok bagus lagi kondisi cuacanya," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca Selengkapnya