Cerita Heryadi, si pengrajin perahu asal Cilincing
Merdeka.com - Himpitan ekonomi membuat warga pinggiran Kali Cakung terus berputar otak untuk menyambung hidup. Seperti yang dilakukan Heryadi (28), yang sehari-harinya berprofesi sebagai pembuat perahu.
Heryadi merasa beruntung punya keahlian itu. Dengan keahlian yang dia miliki, Heryadi bangga bisa menyediakan perahu-perahu untuk orang-orang yang hobi memancing.
Biasanya, ada dua bentuk perahu yang dikerjakan. Yakni bentuk dua kepala dan satu kepala.
-
Kenapa petani di DIY miskin? Salah satu golongan masyarakat yang terdampak itu adalah para buruh tani. Mereka menjadi penyumbang angka penduduk miskin di DIY dengan angka pendapatan berkisar Rp600 ribu setiap bulannya.
-
Bagaimana petani di DIY mendapat bantuan? Pada tahun 2024 ini, Pemda DIY menggelontorkan Rp131,4 miliar Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diambil dari Dana Keistimewaan. Dana sebesar itu digunakan salah satunya untuk penanggulangan kemiskinan untuk para buruh tani.
-
Siapa yang bantu Pejuang Rejeki? Sebagai Brand Ambassador NEO rheumacyl, Andre Taulany menyampaikan keprihatinannya terhadap toko tradisional yang sudah berdiri lama secara turun-temurun tapi kondisinya sering terlihat kurang layak dan membuat tidak nyaman pelanggan yang datang.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Siapa yang membantu para perajin rotan Trangsan dalam hal pemodalan? Terkait pemodalan, tak sedikit pelaku usaha yang memanfaatkan program pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat atau KUR dari Bank BRI.
-
Bagaimana Puan Maharani bantu perajin tembaga? “Saya meminta Bupati Boyolali M Said Hidayat untuk membantu agar sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tumang terus berjalan dan di kemudian hari juga ada regenerasi yang dibantu terkait dengan pelatihan untuk perajin,“
"Jadi ada dua kapal yang biasa ada di nelayan sini, kapal dua kepala dan satu kepala," kata Heryadi saat berbincang dengan merdeka.com, di pinggiran kali Cakung Drainese, Jakarta, Selasa (30/7).
Heryadi menjelaskan, untuk perahu kepala dua biasanya memakai mesin diesel yang diletakkan di dalam kapal. Sedangkan perahu satu kepala memakai mesin tempel, yang diletakkan tepat di belakang kapal laut.
"Yah bedanya cuma di posisi mesin saja, tapi untuk para penghobi mancing milihnya kebanyakan pakai kapal satu kepala," beber Heryadi.
Untuk proses pembuatannya, lanjut Heryadi, ada lima tahapan yang harus dilalui hingga perahu menjadi bentuk utuh dan bisa dioperasikan. Hal menarikan dari proses pembuatan perahu ini saat membentuk lengkungan di bagian badan perahu. Caranya, pengrajin membakar kayu hingga bisa mengikuti lekuk bodi kapal itu sendiri.
"Pertama kali kepala kapal yang biasa disebut serang, terus lunas untuk menghubungkan kemudi kapal. Habis itu bodi kapal, tulang kapal, Gading berdiri, papan samping, dan paling terakhir papan penutup bodi," jelas Heryadi sambil menunjukkan proses pembakaran kayu.
Heryadi menambahkan, pembuatan perahu akan lebih sulit jika bahan yang digunakan terbuat dari kayu jati. Selain harganya mahal, kayu jati yang diterimanya masih berbentuk gelondongan kayu bulat.
"Yang paling susah ya kayu jati, masih berbentuk pohon soalnya. Kalau kayu yang lainnya sudah berbentuk papan," ujarnya.
Jika sepi pesanan, Heryadi dan belasan pengrajin kapal laut yang berada di Cilincing biasanya hanya menerima reparasi perahu.
Karena penghasilan tak tetap, Heryadi dan pengrajin perahu lainnya berharap ada perhatian khusus pemerintah dan instansi lain pada nasib pekerjaan tradisional seperti mereka.
"Kalau tiga bulan engga ada 'nukang' bikin kapal laut yah, biasanya kita cuma terima reparasi kapal yang sudah ada saja. Kita sih berharap ada perhatian khusus pemerintah dalam pekerjaan kita ini, seperti apa yah biar lebih terkenal, biar ordernya makin banyak," katanya sambil tertawa. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tidak mempunyai kewenangan, HNSI harus menjadi payung bagi nelayan.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca SelengkapnyaAndika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan komitmennya pada peningkatan kesejahteraan nelayan.
Baca SelengkapnyaMenjadi nelayan merupakan sebuah profesi yang memiliki resiko., tidak jarang harus berjumpa dengan badai di tengah laut.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaKisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaKehadirannya tak boleh disepelekan, karena perahu eretan di Sungai Ciliwung sangat dibutuhkan warga dan bisa menjaga kebersihan aliran air.
Baca SelengkapnyaHerman Hery meyakini, kesejahteraan nelayan akan bisa terwujud jika seluruh pengurus HNSI saling mendukung.
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaJembatan kayu yang dibangun berdampak besar bagi pergerakan ekonomi warga desa di Karawang.
Baca SelengkapnyaKonon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca Selengkapnya