Cerita horor mayat bersinar disimpan 11 bulan di rumah dukun
Merdeka.com - Penemuan mayat kembali terjadi di Lingkungan Mangkawani, Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kali ini mayat yang ditemukan terbilang langka karena kasus jenazah yang dilaporkan ke Polres Soppeng ini disembunyikan dan dibiarkan pihak keluarga setelah meninggal.
Selama 11 bulan jenazah yang diketahui warga Bone bernama Asma (40) ini dibiarkan di rumah dukun bernama Marhabang (41). Mayat dibiarkan pihak keluarga selaku anak bernama Irma dan haji Lunrung lantaran mereka percaya jenazah ibunya kelak akan hidup kembali.
Bagaimana cerita horor mayat bersinar yang disimpan selama 11 bulan di rumah dukun? Berikut kisahnya.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Asma berencana berobat ke rumah dukun
Kejadian langka ini berawal ketika Hajah Asma (40) berobat ke dukun bernama Marhabang (41) untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya sekitar bulan September 2013 silam. Tapi pengobatan itu tidak menunjukkan perubahan pada penyakit yang diderita. Tidak lama berobat ke rumah dukun di Lingkungan Mangkawani, Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Asma justru meninggal. Namun oleh pihak keluarga mayat Asma dibiarkan ditaruh di salah satu kamar di rumah sang dukun.
Anak kandung Asma tidak mau menguburkan sang ibu
Keluarga jenazah yang diketahui anak dari Asma bernama Irma dan haji Lunrung justru tidak lekas mengubur jenazah sang ibu. Irmi dan Lunrung yang menjaga Asma justru membiarkan jenazah di rumah dukun lantaran mereka percaya bahwa jenazah sang ibu kelak akan hidup kembali. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Komisaris Besar Endi Sutendi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, ketika Asma mengembuskan napas terakhirnya sang dukun sedang tidak berada tempat."Waktu ibunya meninggal si dukun tidak ada di tempat, setelah meninggal keluarga tidak mengambil jenazah dan menganggap arwah sang ibu akan kembali hidup tapi tanpa sepengetahuan sang dukun," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, kamis (7/8).
Dukun melihat 7 cahaya putih bersinar di atas tubuh Asma
Marhabang (41), dukun yang mengobati hajah Asma ini setelah mengetahui pasiennya meninggal juga membiarkan jenazah terbaring di kamar. Di malam tertentu, Marhabang melakukan ritual khusus dan sering melihat tujuh cahaya putih yang terus bersinar di atas jasad itu. Hal tersebut dipercayainya sebagai tanda bahwa jasad tersebut mendapat rahmat dan akan bangkit kembali. "Saya cuma berzikir dan memang itu cahaya tidak dilihat oleh mata, tetapi melalui mata batin," kata Marhabang.
Mayat ditemukan dengan kondisi tinggal tulang belulang dan rambut
Penyembunyian mayat wanita? berumur 40 tahun ini akhirnya terendus saat keluarga lainnya menanyakan kondisi Asma ke keluarga yang menunggu Asma di rumah dukun. Ketika keluarga menyatroni rumah dukun, ternyata Asma sudah tidak bernyawa dan sudah dibiarkan selama 11 bulan dengan kondisi tinggal tengkorak, tulang belulang dan rambut.Laporan terkait kejadian langka ini dilaporkan senin (4/7) kemarin ke Polres Soppeng. Hingga saat ini kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap keluarga dan dukun yang menyembunyikan mayat Asma. Sementara jenazah hj Asma saat ini sudah dikebumikan di Bone.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaKematian ibu dan anak tinggal tulang itu baru diketahui warga setempat setelah kurang lebih satu bulan.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari rasa curiga itu kemudian tetangga meminta Jafar untuk mengecek rumah tersebut. Jafar melakukan pengecekan bersama Ketua RT.
Baca SelengkapnyaSimak potret kondisi rumah penginggalan Suzzanna tempat mendiang wafat.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan mayat perempuan terbungkus gulungan kasur di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang sudah meninggal dunia beberapa hari dibuang pelaku.
Baca Selengkapnya"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaSang pemilik mengaku jika makam sudah ada sejak masa lampau.
Baca SelengkapnyaPemakaman dilakukan setelah proses autopsi rampung.
Baca SelengkapnyaWanita ini cerita jika sehelai rambut yang disimpan di dompetnya memiliki makna penting hingga sukses bikin haru warganet.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaCerita Sutrisno Dua Hari Pakai Air dari Toren Berisi Mayat untuk Mandi dan Mencuci
Baca Selengkapnya