Cerita Iin Ayu, Ratu Ular Asal Purwokerto Taklukkan King Kobra
Merdeka.com - Iin Ayu, perempuan asal Karangpucung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas ini berjuluk Ratu Ular, karena kepiawaiannya menaklukkan ular.
Keahliannya tersebut ditunjukkan ketika rekan pecinta kobra datang meminta bantuannya. Mereka menjumpai king kobra raksasa di area perkebunan warga di Patikraja, Banyumas. Mereka meminta bantuan Iin agar ular king kobra itu dievakuasi dan dijauhkan dari penduduk.
Mendengar ada king kobra berkeliaran di area yang menjadi tempat aktivitas warga, Iin sempat bimbang. Namun untuk kebaikan bersama, baik satwa maupun manusia, Iin bersedia turun gunung.
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Bagaimana wanita itu mencoba mengusir ular? “Saya mencoba untuk menunggunya, tetapi kami hanya memiliki satu kamar mandi, jadi dia perlu disingkirkan. Membilas juga tidak menghasilkan apa-apa, ular tersebut hanya berpindah ke dalam pipa keramik toilet,“
-
Dimana kayu ular ditemukan di Indonesia? Jika di Papua tanaman ini memiliki nama kayu ular, tapi di Jawa tanaman ini dikenal dengan nama bidara laut, bidara gunung, dan dara putih.
-
Bagaimana katak mengalahkan ular? Walau sudah melakukan perlawan, ular itu tetap tidak berkutik dan katak berhasil memangsa ular.
-
Siapa yang menemukan patung dewi ular? Para ahli menemukan total 3 patung dewi ular, yang mana salah satunya ditemukan dalam kondisi setengah utuh.
-
Dimana patung dewi ular ditemukan? Ketiga patung tersebut ditemukan di area yang sama yang disebut Temple Repositories di Istana Knossos di Pulau Kreta, Yunani.
Pada Senin (29/6), Iin dan empat rekan pecinta king kobra datang ke lokasi. Sebelumnya, Iin memastikan kondisi kesehatan dia sendiri dan timnya.
Ia juga menyiapkan berbagai peralatan mulai dari galah hingga kantong. Ia juga membawa obat-obatan secukupnya.
Sampai di lokasi, tim berpencar untuk mencari sarang king kobra itu. Tak berselang lama, seekor king kobra terciduk di sekitar rumpun bambu.
Setelah memanjatkan doa, Iin dibantu empat orang lainnya menangkap king kobra itu. Ular sepanjang empat meter berhasil ditangkap.
Tak jauh dari lokasi itu, Iin dan timnya menemukan satu ekor lagi king kobra raksasa. Dengan sigap Iin menangkap ular itu.
"Satu panjangnya empat meter, yang satu hampir sama, empat meter kurang sedikit," ujar dia.
Iin menduga, kedua ular itu merupakan dua sejoli yang hendak memadu kasih. Sebab, keduanya berjenis kelamin jantan dan betina.
Di samping itu, bulan-bulan ini merupakan musim kawin. Pada musim kawin, ular biasanya keluar untuk mencari pasangan.
Setelah ditangkap, ular itu dikarantina di kandang. Setelah melalui proses relaksasi, rencananya kedua ular itu akan dilepas ke alam liar.
Iin tidak langsung melepas ular itu karena setelah ditangkap, biasanya ular akan stres. Di kandang, Iin memulihkan kondisi ular hingga kembali normal.
Liputan6.com"Kalau baru ditangkap biasanya tidak mau makan, nanti setelah mau makan dan minum baru dirilis," tutur dia.
Kedua king kobra itu akan dilepas di lokasi lain yang jauh dari aktivitas manusia. Namun Iin merahasiakan lokasi pelepasan ular itu.
Jika ada yang tahu, ia khawatir ular-ular itu akan diburu. Ia tak sampai hati kebebasan satwa kesayangannya direnggut. Bagaimanapun, king kobra bagian dari keseimbangan alam yang harus dilestarikan.
Kandang yang ditata di garasi rumahnya penuh oleh kobra Jawa dan king kobra hasil tangkapan di rumah-rumah warga. Dari tiga bulan memenuhi permintaan evakuasi, Iin sudah mengumpulkan lusinan kobra Jawa dan tujuh king kobra. Dua di antaranya king kobra itu bahkan berukuran besar.
"Kurang lebih empat meter," kata dia, Rabu (2/7).
Ular kembali masuk ke permukiman bersamaan dengan musim kawin. Ular-ular itu keluar untuk mencari pasangan. Di samping itu, perburuan ular membuat king kobra kesulitan mencari mangsa. Kondisi ini mendesak king kobra mencari wilayah perburuan baru.
Di antara mereka, ada yang masuk ke kebun warga dan juga permukiman. Kontak dengan manusia tak terhindarkan. "Kadang Damkar dan Polsek juga ke sini minta dibantu, karena king kobra kan bukan faknya," ujar dia.
Untuk menghindari konflik dengan satwa mematikan ini, Iin menyarankan agar mengupayakan pencegahan sejak dini.
Caranya antara lain dengan menjaga kebersihan rumah. Rutin menyapu lingkungan rumah sehingga tidak ada tumpukan daun.
Selain itu jangan biarkan tumpukan genteng atau batu bata teronggok di sekitar rumah. Sebab, tempat itu biasanya menjadi tempat favorit ular untuk bersarang.
Namun jika terlanjur disambangi ular, maka yang utama adalah menjaga keselamatan jiwa. Usir dengan tongkat agar menjauh dari rumah.
Jika ragu, bisa meminta bantuan tim Damkar atau pawang ular. Opsi ini untuk menjaga kelestarian ular sebagai upaya merawat keseimbangan ekosistem.
"Boleh dibunuh jika membahayakan, kalau hanya satu gak apa-apa. Yang dilarang kalau massal bisa habis nanti," tutur dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto yang sedang nostalgia di Purworejo dan ingat saat melihat ular bekepala besar pakai mahkota.
Baca SelengkapnyaArca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.
Baca SelengkapnyaUlar sepanjang empat meter itu seakan tidak ada kuasa di depan mereka.
Baca SelengkapnyaUlar tangkalaluk yang disebut penjaga hutan Kalimantan diduga adalah reticulated python, ular terpanjang dan terberat ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaKabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMomen saat seekor ulang king cobra terdiam ketika mendengarkan suara adzan.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaAir terjun ini dulunya sering digunakan mandi dua putri raja saat sakit. Berbeda dari air terjun lain, air di sini merambat pada bebatuan.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu melumpuhkan 3 ular tersebut tanpa rasa takut.
Baca Selengkapnya"The Guardian of Nusantara" yang dikenakan Zia terinspirasi dari Tuah Himba Untung Langgong yang berarti “Menjaga Kekayaan Hutan dan Alam”
Baca Selengkapnya