Cerita Kartosoewirjo, SBY & pangkas rambut Asgar yang kesohor
Merdeka.com - Berbicara mengenai Garut, maka yang terbayang adalah dodolnya yang nikmat dan menggugah selera. Namun, kesampingkan perihal kudapan tersebut, sebab Garut masih punya cerita menarik selain dodolnya.
Jika perantau Minang lebih dikenal dengan rumah makan padangnya, maka Garut lebih dikenal dengan profesi tukang cukur untuk mata pencaharian mereka. Ini memang stereotype kebanyakan orang terhadap profesi yang digeluti perantau, meski kenyataannya tidak semua perantau asal Minang atau Garut melakukan profesi tersebut.
Mengambil contoh kota Jakarta, yang merupakan sentris dari Indonesia yang menawarkan mimpi para perantau seantero nusantara untuk mengadu nasib, menyimpan cerita mengenai profesi tukang cukur yang faktanya kebanyakan berasal dari Garut. Bahkan, beberapa memiliki paguyuban sendiri sampai memberi label 'Asgar' (Asli Garut) pada kedai cukur mereka.
-
Siapa yang membuat batik ciprat di Desa Kemudo? Ada sekitar 15 warga difabel yang diberdayakan oleh pihak Desa Kemudo melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemudo Makmur dalam membuat batik.
-
Di mana lokasi Desa Kemudo yang terkenal dengan batik ciprat? Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki potensi batik yang belum banyak dikenal.
-
Apa yang dibuat di desa pengrajin genteng? Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
-
Siapa yang masih memiliki rambut gimbal di Desa Sikunang? 'Sudah termakan usia. Sudah banyak yang lepas,' kata Mbah Herman, salah satu pria dewasa yang hingga kini rambutnya masih tua. Kalau Mbah Herman sendiri menyebut dirinya sebagai 'Gembel Tua'.
-
Bagaimana Anies Baswedan mengenal Desa Cipicung? Desa yang terletak di Kuningan ini menyimpan banyak kenangan bagi Anies. Namun, lebih dari itu, desa ini menyuguhkan wisata yang terhampar indahnya.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
Menurut berbagai informasi yang dihimpun, bahwa sejarah orang Garut dikenal dengan profesi tukang cukurnya diawali pada saat pemberontakan DI/TII di medio 1949 hingga 1950-an. Saat itu banyak orang Garut yang mengungsi ke berbagai tempat untuk menyelamatkan diri.
Untuk bertahan hidup, salah seorang di antaranya ada yang memilih menjadi tukang pangkas rambut. Melihat kesuksesannya banyak pemuda asal Garut, khususnya orang Banyuresmi, Wanaraja, dan sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak sebagai pencukur rambut.
Fenomena menjamurnya profesi tukang cukur di kalangan pemuda Garut, saat itu membuat kejadian menarik di sidang perdana Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo yang merupakan pendiri Negara Islam Indonesia. SM kartosoewirjo pernah "Jangan sampai yang dihadirkan dalam sidang ini adalah Kartosoewirjo tukang cukur, bukan Kartosoewirjo pemimpin gerombolan" selorohnya.
Salah satu desa yang terkenal mencetak ribuan tukang cukur adalah Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Mereka merupakan tukang cukur andal yang bersebaran di berbagai kota seperti Bandung, Tangerang, Bekasi, dan tentu Jakarta. Seperti ditakdirkan, kehebatan mereka memoles penampilan rambut tak diragukan lagi, sebab pelanggan mereka adalah mulai dari masyarakat yang biasa mencukurkan rambut di bawah pohon hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono .
Jika anda, para lelaki, terbiasa dengan salon mewah, cobalah sesekali mampir ke kedai tukang cukur biasa, dan pastikan kalau yang melayani anda berasal dari Garut. Sebab, kehebatan tukang cukur asal Garut tidak hanya masalah cara memoles rambut, tetapi juga pelayanannya yang sangat memuaskan.
Biasanya, sembari rambut dicukur, anda diajak bercerita mengenai apa saja yang menjadi hangat-hangatnya seperti perihal politik ataupun perihal sepak bola. Selain itu, usai dicukur, anda mendapat pijatan yang menidurkan sekaligus meregangkan otot di kepala.
Hal itu diakui Hery yang puas jika mencukur rambut di tempat tukang cukur yang berasal dari Garut. "Mereka tidak terburu-buru nyukurnya. Rapi. Ekstranya itu dapat pijatan gratis usai motong rambut. Kepala dan bagian bahu di pijat. Enak," ucapnya.
Hery mengaku kerap mencukur rambut di balai pangkas Asgar di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Meski selalu antre, hery mengaku selalu memangkas rambutnya di tempat langganannya itu.
"Cocok juga dengan hasilnya. Kadang ke salon mahal tetapi hasilnya gak pas. Di sana meski gak pakai AC dan ala kadarnya tapi hasilnya juga pas. Sreg aja," ujar pria beranak satu asal Bogor ini.
Berminat, coba sendiri dan buktikan. Sebab, sangat mudah mencari tukang cukur yang menjamur di Ibu kota yang berasal dari Garut atau di beberapa daerah lainnya. Namun, perlu dicatat, tidak semua tukang cukur yang berasal dari Garut memiliki kehebatan memoles rambut dengan model keren, tapi setidaknya rapi dan kepuasan memijatnya diacungkan jempol. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Baca SelengkapnyaMata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaWarga Semarang, Jawa Tengah mungkin tidak banyak yang mengenal nama Tasripin. Namun nama Kampung Kulitan di Semarang menjadi wujud betapa kayanya Tasripin.
Baca SelengkapnyaDesa itu memiliki beragam potensi wisata kuliner, sejarah, dan budaya
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Muncar menyajikan keanekaragaman budaya, alam, dan berbagai kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaDesa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.
Baca SelengkapnyaSeorang ulama pernah diutus untuk berdakwah pada para penganut ilmu hitam di kampung itu
Baca Selengkapnya