Cerita PKL kucing-kucingan dengan Satpol PP di Monas
Merdeka.com - H-2 liburan Lebaran, kawasan Monumen Nasional (Monas) terlihat mulai ramai didatangi warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Pesona ikon nasional ini seakan tak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan.
Namun demikian, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan tersebut tetap menjadi sorotan. Alasan kebersihan Monas menjadi perhatian utama.
Meski begitu, para PKL yang coba meraup untung di musim liburan ini tetap menjajakan dagangannya. Mereka harus rela kucing-kucingan degan Satpol PP yang menjaga ketat kawasan dari aktivitas PKL.
-
Mengapa Si Manis Mart membatasi pembelian? 'Untuk pembelian kami batasi. Misal, seorang beli beras maksimal 10 kg, cabai, bawang, dan telur dibatasi 2 kg. Kami tidak cari keuntungan dan hanya menjaga stabilitas harga.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Kenapa penjual daging kurban dilarang menjual dagingnya? Dalam hal ini, Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 28, 'Maka makanlah sebagaian darinya (hewan kurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan oleh orang-orang yang sengsara dan fakir.' Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa orang yang berkurban tidak diperkenankan menjual daging maupun kulit hewan kurban yang telah disembelih.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Apa itu jajanan pasar? Baik itu anak-anak, remaja hingga orang tua sekali pun. Hal ini lantaran jajanan pasar memiliki beragam jenisnya. Mulai dari jajanan bercita rasa manis, gurih, asam hingga pedas. Tak hanya itu, jajanan pasar juga memiliki kelezatan yang mamanjakan lidah.
"Nguber-nguber, Mas, dengan petugas. Dilarang jual di dalam," kata Ahmad (47), seorang pedagang es krim di lapangan parkir Monas, Jumat (8/7).
Ahmad mengaku, berjualan di kawasan Monas hanya pada saat liburan saja. Dia berharap akan ada keuntungan lebih dari para pengunjung selama libur Lebaran ini.
"Biasanya tidak di sini. Hanya karena liburan saja," jelas dia.
Para PKL terlihat banyak berkerumun di pagar Monas di dalam lapangan parkir IRT. Adapun PKL yang menjajakan di dalam taman mensiasatinya dengan cara membawa dagangan seperlunya.
Pengelola Monas hanya menyediakan tempat resmi di sebelah IRT. Pengujung Monas harus keluar dari kawasan untuk dapat membeli cenderamata.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaPuluhan kendaraan bermotor sebelumnya dikempesin petugas Dishub DKI Jakarta setelah memarkir liar di sekitar Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaAmin langsung mengejar Julianto dan merekam petugas Dishub tersebut yang menempelkan surat larangan parkir usai tidak diberikan martabak.
Baca SelengkapnyaRAT mengakui jika salah seorang petugas Dishub Medan meminta martabak ke pedagang melalui dirinya.
Baca SelengkapnyaRekaman video memperlihatkan petugas Dishub Medan memeras pedagang
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaMobil-mobil itu mengalami kempes ban karena diduga parkir sembarangan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tukang parkir minimarket kini tengah menuai polemik
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPetugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ancol mogok usai dihina Lurah Ancol.
Baca Selengkapnya