Cerita suku Baduy Dalam diusir satpam Citos
Merdeka.com - Suku Baduy Dalam memegang teguh adat mereka dengan tetap berpakaian baju adat berupa ikat kepala dan tak beralas kaki. Penampilan seperti ini rupanya tidak bisa diterima banyak kalangan, salah satunya pusat perbelanjaan.
Suatu kali, Sapri bersama kawan-kawannya diundang makan oleh teman dari Jakarta di Cilandak Town Square. Undangan ini pada akhirnya menjadi kesan yang tidak terlupakan bagi Sapri.
"Saya sama teman enggak boleh masuk mal, katanya orang mana kalian," cerita dia kepada merdeka.com di Desa Cibeo, Baduy Dalam, Banten (21/6).
-
Kenapa warga Baduy tidak boleh memelihara kambing? “Jadi kalau ada yang memelihara kambing atau sapi itu kadang-kadang cerewed (mengganggu) sama tetangga, jadi merusak tanaman gitu, kadang-kadang, jadi akhirnya diputuskan memang tidak boleh, “ terangnya.
-
Kenapa pendaki dilarang membawa daging sapi? Pendaki juga harus mengikuti beberapa aturan, seperti dilarang membawa bahan makanan dari daging sapi dan perhiasan dari emas.
-
Siapa yang melarang warga Baduy memelihara kambing? Menurut dia, masyarakat adat Baduy masih mematuhi ajaran leluhur sebagai pedoman hidup sehari-hari.
-
Apa yang menjadi pantangan warga Baduy? Masyarakat menjadikan perintah leluhur sebagai ajaran sehari-hari, agar saling menjaga antara alam, manusia, dan kondisi sosial kemasyarakatannya.
-
Siapa yang tidak boleh makan daging kambing berlebihan? Mengonsumsi daging kambing secara berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi dan penyakit jantung.
-
Bagaimana warga Baduy menghindari konflik akibat kambing? Berdasarkan cerita itu, warga setempat akhirnya memilih untuk tidak memelihara kambing.
Sapri makin kebingungan karena bukan cuma satu petugas keamanan yang menginterogasi. "Ada banyak satpam, ada 15. Saya disuruh ke sini ke sana, bingung," kisah dia.
Petugas keamanan lantas melapor ke manajemen mal. "Kata pemilik mal akhirnya boleh masuk," tutur dia.
Ini bukan kali pertama Sapri menyambangi pusat perbelanjaan. Dari undangan orang Jakarta, Sapri sering kali dapat berkesempatan menginap di hotel. "Coba naik lift, eskalator tapi tetap enggak boleh makan babi dan kambing," ungkapnya senang. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat adat Baduy sejak dahulu tidak ada yang memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaKabarnya, orang yang nekat foto-foto di Baduy Dalam tidak bisa pulang.
Baca SelengkapnyaPamali sudah dipegang sebagai kebiasaan dari nenek moyang, terutama di masyarakat Sunda, dalam menerapkan batasan di kehidupan.
Baca SelengkapnyaIni penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam. Jangan sampai melanggar.
Baca SelengkapnyaSuku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.
Baca SelengkapnyaKepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.
Baca SelengkapnyaPetugas Pos pendakian Gunung Kerinci mengakui rekaman dalam video itu tetapi sudah lama.
Baca SelengkapnyaPendaki menyayangkan pengurusan Simaksi kurang disosialisasikan dan tidak masif kepada publik.
Baca SelengkapnyaPantangan ini biasanya dilestarikan sebagai sebuah kearifan lokal.
Baca Selengkapnya