Cuaca buruk, Tim SAR hentikan pencarian korban longsor
Merdeka.com - Cuaca buruk di Banjarnegara membuat pencarian korban longsor dihentikan sejak pukul 15.30 WIB, Senin (15/12). Selain itu, hingga saat ini sebanyak 51 korban jiwa telah ditemukan, sedangkan 57 korban masih dalam pencarian.
Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hari ini tim gabungan berhasil menemukan 12 jenazah. Dari 51 korban tewas, 45 sudah diidentifikasi dan 6 jenazah belum dapat diidentifikasi.
"Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi. Sekitar 2 ribu personel tim gabungan terus bekerja mencari korban. 12 Alat berat dari Kementerian PU Pera dikerahkan membersihkan longsoran jalan. Ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan masih belum bisa dilalui," ujar Sutopo dalam rilis yang diterima merdeka.com.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
Sutopo mengungkapkan, dari hasil rekonstruksi ada sekitar 17 hektar daerah yang terkena longsor. Jarak luncuran longsor dari mahkota longsor hingga titik akhir panjangnya sekitar 1,2 km. Material meluncur kurang dari 5 menit dan menimbun 43 rumah.
Selain itu, Sutopo menuturkan, ada 4 penyebab terjadinya longsor yaitu, material penyusun Bukit Telagalele adalah endapan vulkanik tua yang sudah lanjut dan lapuk, kemiringan lereng lebih dari 60 persen, pada 10-11 Desember 2014 turun hujan deras sehingga tanah jenuh air dan timbul retakan di punggung bukit. Saat kejadian longsor hujan hanya gerimis. Budidaya pertanian di Bukit Telalalele tidak menerapkan konservasi tanah dan air.
"Saat ini fokusnya adalah pencarian korban dan pembersihan jalan. Kami perlu memberikan apresiasi kepada relawan yang semangat membantu atas panggilan kemanusiaan. Pengungsi dipenuhi kebutuhan dasarnya," tandasnya.
Sutopo mengakui, pihaknya akan berkolaborasi dengan kementerian atau lembaga menentukan skema bantuan. "Kajian kerugian dan kerusakan longsor sedang disusun. Kebutuhan pemulihan juga dirumuskan. Lahan untuk relokasi yang aman sedang dikaji bersama para ahli," pungkasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Evakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan 48 orang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca Selengkapnya