Cukup Lapor via Online, Warga Banyuwangi Sudah Dikirimi Paket Sembako
Merdeka.com - Sistem pelaporan bantuan sosial (bansos) secara online yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi mulai menyalurkan paket sembako ke warga terdampak. Secara simbolis, pendistribusian kepada warga yang melapor secara online dilakukan di Desa Setail, Kecamatan Genteng, Rabu (20/5/2020).
"Hari ini didistribusikan ke 418 warga Kecamatan Genteng, tahap pertama selesai verifikasi. Berlanjut besok ke kecamatan lain. Jadi sekarang tim sibuk menyalurkan jaring pengaman resmi dari APBN, APBD Jatim, maupun APBD Banyuwangi, sekaligus menyiapkan bansos untuk pelapor online," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dia mengatakan, lewat sistem online tersebut, warga bisa melaporkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak menerima namun belum mendapatkan bansos.
-
Bagaimana cara cek bansos secara online? Sistem cek bansos online ini menawarkan kenyamanan bagi masyarakat karena dapat mengakses informasi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang langsung ke kantor pemerintahan. Dengan menggunakan NIK yang tertera dalam KTP, masyarakat dapat mengetahui apakah mereka termasuk dalam daftar penerima bansos atau tidak, sekaligus dapat mengetahui status kelayakan bantuan yang diterima.
-
Bansos apa yang bisa dicek secara online? November yang akan disalurkan di antaranya, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Program Indonesia Pintar (PIP).
-
Di mana bisa cek bansos online? Untuk mengetahui status penerima bansos tersebut, kita dapat mengakses aplikasi cek penerima bansos yang merupakan situs resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos).
-
Siapa saja yang bisa terima Bansos PKH? Adapun beberapoa kriteria penerima Bansos PKH, yaiitu ibu hamil, memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, atau anak sekolah usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun.
-
Siapa yang dapat bansos? Muhadjir mengamini, pernyataan tersebut menjadi kontroversi publik. Dia menilai hal itu disebabkan interpretasi yang keliru oleh masyarakat.
-
Kenapa harus cek bansos online? Kemudahan akses informasi kini menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat, terlebih di era yang serba digital seperti sekarang. Hal ini juga berlaku dalam proses pengecekan status penerimaan bantuan sosial (bansos).
"Sengaja dibikin warga bisa melaporkan orang lain, karena tidak semuanya main internet. Kalau warga lihat tetangga perlu dibantu kok belum dapat bansos, tidak perlu menyalahkan kades, gubernur, menteri, presiden. Cukup sedekah waktu dan kuota internet, enggak sampai 5 menit kok proses pelaporan online ini," paparnya.
Anas menjelaskan, saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemkab Banyuwangi. Meski demikian, sangat dimungkinkan ada warga terdampak yang belum menerima bantuan, mengingat dampak pandemi Covid-19 sangat dinamis dari hari ke hari.
"Sehingga warga yang belum masuk skema itu bisa lapor. Bisa milih, lapor konvensional ke kantor desa/kelurahan/kecamatan, bisa juga lapor online," ujarnya.
Penyaluran bantuan kepada warga di Banyuwangi ©2020 Merdeka.comAnas mengatakan, sejak dibuka pertengahan Mei, sudah ada 5.000 warga pelapor online. Verifikasi dilakukan berbasis nomor induk kependudukan (NIK). NIK disilangkan dengan basis data sistem "Smart Kampung" yang terkoneksi ke desa untuk mengetahui apakah pelapor sudah menerima bantuan atau belum. Jika belum, maka diverifikasi di lapangan.
Menurut Anas, proses verifikasi itu berjalan cepat. "Namun untuk distribusi sembakonya tentu tidak satu per satu orang. Dibikin per tahap per kecamatan biar efektif. Misal ada warga melapor 7 hari lalu, waktu terima sembakonya bisa jadi sama dengan warga yang melapor 3 hari lalu, karena dalam satu tahap," ujarnya.
Camat Genteng Firman Sanyoto menjelaskan, sampai hari ini, tercatat 1.000 warga Genteng melapor secara online. Setelah diverifikasi, yang layak mendapatkan bantuan 418 warga pada tahap pertama. Data terus berkembang karena pelaporan terus dibuka. Untuk proses verifikasi, dilakukan langsung pihak desa. Kecamatan mengoordinasi verifikasi setiap hari oleh operator desa.
Penyaluran bantuan kepada warga di Banyuwangi ©2020 Merdeka.com"Verifikasi tidak lama, kami diwanti-wanti Pemkab Banyuwangi agar prosesnya paling lama satu minggu dari warga memasukkan laporan harus tereksekusi. Sembako akan dikirimkan rutin per bulan, sembari melihat perkembangan," terang Firman. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bansos akan disalurkan pemerintah pada November.
Baca SelengkapnyaSembako ini hanya berlaku bagi driver ojol dan petugas parkir yang bisa menunjukkan KTP Solo.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaPenghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaTambah Anggota Keluarga di BPJS Kesehatan Bisa Lewat Ponsel, Ini Cara dan Syaratnya
Baca SelengkapnyaBantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp750.000 pada bulan November 2024 melalui program PKH, BPNT, dan PIP.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan terus memberikan layanan yang adaptif dan fleksibel untuk peserta.
Baca SelengkapnyaTransfer BLT ini akan dilakukan satu kali, sehingga langsung untuk dua bulan sekaligus.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggelontorkan bansos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaPembagian bansos jelang pencoblosan Pilpres 2024 menuai polemik. Bagi-bagi bansos dianggap sebagai cara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya